
SURABAYA (Lenteratoday) - Kota Surabaya menjadi salah satu tempat jujukan para Investasi dan bahkan bisa bertumbuh dengan laju. Catatan Investasi pada tahun 2023 di Kota Surabaya sebesar Rp 37,5 triliun rupiah.
Pencapaian investasi di Kota Pahlawan pada tahun 2023 tersebut membuat Pemkot menargetkan perolehan investasi hingga Rp 40 triliun rupiah pada 2024.
Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti menegaskan bahwa target dan laju investasi di Kota Surabaya harus dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja.
"Investor ketika melakukan investasi di Kota Surabaya harus merancang kebutuhan untuk sektor tenaga kerja mereka dan dari kebutuhan tenaga kerja tersebut maka akan tercipta lapangan kerja yang bisa diisi oleh tenaga kerja lokal," ujar Reni Astuti, Jumat (23/02/2022).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menyatakan bahwa dengan perencanaan seperti itu maka laju investasi di Kota Surabaya juga dapat dibarengi dengan laju ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat Kota Surabaya.
Reni menyatakan bahwa kesempatan tenaga kerja diperlukan pemetaan agar bidang kerja tepat sasaran sesuai SDM yang ada di Kota Surabaya.
"Pemkot sebelum menerima investor untuk berinvestasi harus melihat terlebih dahulu nilai/bidang yang masuk itu bidang apa, lokasi tepatnya dimana, keahlian, dan tenaga teknis yang diperlukan seperti apa. Itu penting untuk diketahui agar investasi tetap bisa dirasakan juga oleh masyarakat Surabaya," tegasnya.
Selain itu, ia menerangkan bahwa laju investasi harus dibarengi dengan kesempatan kerja, juga kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM). Tujuannya ialah, kualitas SDM Kota Surabaya mumpuni untuk memenuhi kebutuhan kerja dari investor.
"Meskipun tenaga kerja lokal mendapatkan prioritas untuk memperoleh kesempatan kerja dari investor, Pemkot juga harus aktif berkomunikasi dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) dan Dinas Penanaman Modal dan Satu Pintu (DPMPTSP) untuk memberikan pelatihan terhadap calon tenaga kerja lokal," tutupnya. (*)
Reporter: Pradhita (mg) | Editor : Lutfiyu Handi