
MALANG (Lenteratoday) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), telah menyusun rencana dan strategi terbaru untuk mengatasi masalah kemacetan di Jalan Muharto.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, Jalan Muharto menjadi sorotan utama dalam rapat FLLAJ tersebut. Kemacetan menurutnya tidak hanya terjadi di satu titik, melainkan merambah ke hampir seluruh ruas jalan.
"Kami bersama Forum LLAJ juga telah menyusun rekomendasi penanganan yang terbagi dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," ujar Widjaja, ditemui usai menghadiri rapat koordinasi tersebut, Kamis (22/2/2024) sore.
Jangka pendek, Dishub Kota Malang akan menerapkan larangan kendaraan untuk berbelok kanan pada jam-jam tertentu. Menurutnya, kendaraan dari arah timur atau dari arah Jembatan Kedungkandang, Jalan Mayjend Sungkono, akan dilarang berbelok kanan menuju arah Jalan Puntodewo atau makam kembar Kelurahan Polehan.
Strategi kedua, membatasi kendaraan besar untuk masuk ke area Jalan Muharto, dari arah timur ke barat dan sebaliknya.

"Kendaraan besar, kalau dari arah timur silahkan menggunakan Jalan Mayjend Sungkono atau Ki Ageng Gribig. Kalau dari arah barat, silahkan menggunakan arah Jalan Gatot Subroto. Mulai dari Jalan Juanda, itu akan kita larang," lanjut Jaya.
"Dalam jangka pendek akan kita libatkan yang namanya Sukarelawan Pengatur Lalu lintas (Supeltas). Akan kita lakukan pembinaan secara on the spot. Kemudian pemasangan rambu, kita coba langsung penerapan di lapangan. Tentunya kami harus berkomunikasi dengan Polresta Malang," tukasnya.
Terpisah, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut, juga menghendaki bahwa penanganan kemacetan di Jalan Muharto harus dilakukan sesegera mungkin.
Menurutnya, penanganan kemacetan juga harus melibatkan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di kawasan Muharto dan Pasar Kebalen. Sehingga, diharapkan nantinya dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat bersama-sama untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di Kota Malang (*)
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH