23 April 2025

Get In Touch

Sebanyak 60 Mahasiswa Asia Manfaatkan Limbah Kain Jadi Ornamen Outer Cantik

Mahasiswa PCU saat menempelkan fabric yoyo sebagai ornamen outer. (Foto: Amanah Nur Asiah/Lentera Today).
Mahasiswa PCU saat menempelkan fabric yoyo sebagai ornamen outer. (Foto: Amanah Nur Asiah/Lentera Today).

SURABAYA (Lenteratoday) - Sebanyak 60 mahasiswa dari dua negara di Benua Asia mengikuti Joint Immersion Program: Creating Sustainable, Healthy Environment yang digelar oleh empat universitas.

Keempatnya yaitu Ngee Ann Polytechnic (Singapura), PCU (Petra Christian University), Unair (Universitas Airlangga) Surabaya, dan UC (Universitas Ciputra) Surabaya sejak 18 Februari - 2 Maret 2024.

Dr. Yusita Kusumarini, S.Sn., M.Ds., selaku ketua panitia Immersion 2024 di PCU mengatakan, dalam program ini pihaknya mengambil tema "Creating Sustainable, Healthy Environment". Di mana para peserta akan dikenalkan dengan produk fashion berkonsep zero waste.

“Pembelajaran dalam program ini ditujukan untuk memberi gambaran tentang Indonesia, baik itu sejarah, geografi, lingkungan, bisnis dan perekonomian, generasi muda, masyarakat, hingga budaya. Kegiatannya sangat bervariatif dengan pendekatan interaktif antar mahasiswa dari empat universitas yang berbeda, yakni melalui permainan, pertunjukan, kunjungan industri, dan dialog antar mahasiswa,” kata Yusita ketika ditemui, Kamis (22/02/2024).

Selain itu, para peserta juga mendapat materi yang berhubungan dengan isu keberlanjutan. “Maka dari itu, tak heran jika salah satu kegiatannya nanti ada yang membuat produk zero waste,” tambah dosen Interior Design PCU ini.

Sementara itu, Dibya Adipranata Hody, S.E., M.M., selaku dosen Textile and Fashion Design (DFT) PCU menjelaskan, selama di PCU, para peserta mendapatkan materi tentang Creative Waste Management di lingkup bidang desain interior dan desain fesyen. 

Bahkan para peserta juga melakukan praktik secara langsung dengan tema “Making Zero Waste Pattern Outer”.

Dalam praktiknya, peserta diajak untuk membuat fabric yoyo, yaitu sisa kain yang dibuat menjadi sebuah ornamen cantik berbentuk lingkaran serupa yoyo. Ornamen itu nantinya dijahit pada outer yang telah disiapkan sebelumnya.

"Jadi, praktik kali ini akan menggunakan sisa produksi busana batik Bali pada oversized outer. 
Mahasiswa yang berbeda program studi itu diajak fokus membuat bahan yang praktis, namun tetap memikat secara visual. Ini mencerminkan bahwa kita bisa mulai dari hal sederhana, yang terpenting kita ikut secara aktif dan berkontribusi dalam mengurangi limbah tekstil,” jelasnya.

Nantinya, hasil karya para mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia ini juga dipamerkan dalam gelaran fashion show singkat di selasar gedung Q lantai 3 kampus PCU.

Sementara itu, Jesselyn Honggoseputro mahasiswa Fashion Design & Textile PCU mengaku senang dapat mengikuti program ini. Menurutnya, membuat ornamen dari sisa limbah dapat mengurangi pencemaran lingkungan.

"Sejauh ini tidak ada kesulitan yang berarti. Karena kami memamg diajarkan untuk memanfaatkan limbah kain menjadi cantik dan berguna," tukasnya.

Diketahui, setelah belajar bersama di PCU, dengan durasi selama dua minggu ini, para peserta Immersion 2024 akan belajar di universitas lainnya. (*)

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.