20 April 2025

Get In Touch

Aktivitas Gunung Semeru Masih Tinggi, Wisatawan Diimbau Waspada

Ilustrasi: Foto guguran awan panas Gunung Semeru (BNPB)
Ilustrasi: Foto guguran awan panas Gunung Semeru (BNPB)

SURABAYA (Lenteratoday) -Aktivitas Gunung tertinggi di Pulau Jawa, yakni Semeru di Jawa Timur, masih tinggi dan sering meletus.

Gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini masih berstatus level 3 atau siaga.

Dengan begitu, pendakian Gunung Semeru pun masih belum dibuka hingga kini sejak ditutup pada akhir Desember 2021.

Meski demikian, Atap Pulau Jawa yang menjulang tinggi ini tetap menawan apabila dilihat dari bawah.

Oleh karena itu, ada beberapa tempat wisata yang mengunggulkan keindahan panorama Gunung Semeru.

Tempat-tempat wisata semacam itu kebanyakan ada di selatan Gunung Semeru yang masuk Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Padahal, seringkali erupsi, luncuran awan panas, dan lahar hujan Gunung Semeru, mengalir ke arah selatan.

Wisatawan diimbau waspada

Oleh karena itu, wisatawan yang hendak berkunjung ke tempat-tempat wisata sisi selatan Semeru, diimbau waspada.

“Kembali lagi kita imbau sudah ada surat edaran dari Menparekraf, berkolaborasi dengan BMKG dan instansi terkait lainnya bahwa untuk mewaspadai situasi terkini wisata berbasis alam dan petualangan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreartif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dilansir dari Antara, Minggu (19/2/2024).

Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri acara ASN Runners Collaborun Wonderful Run 2024 di Gedung Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Minggu.

Wisatawan pun diimbau meningkatkan kewaspadaan, patuh terhadap arahan-arahan rangers maupun pengelola wisata pendakian gunung, dan mengawasi cuaca terkini.

Terkait dengan aktivitas Gunung Semeru, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan (Kabupaten Lumajang), sejauh 13 kilometer dari puncak.

Selain itu, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang wilayah Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.