
JAKARTA (Lenteratoday) - Munculnya informasi program makan siang dan susu gratis baru dijalankan Prabowo-Gibran pada 2029 mendatang langsung ditepis Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono. Dia memastikan program untuk anak-anak itu langsung dijalankan sejak pelantikan presiden-wakil presiden dilakukan.
"Yang benar adalah program ini tetap akan berjalan sejak awal Prabowo-Gibran dilantik, namun dilaksanakan secara bertahap, dan dengan skala prioritas," kata Budisatrio di Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Budisatrio menjelaskan program makan siang dan susu gratis dilakukan secara bertahap. Jumlah penerima juga akan bertahap disesuaikan dengan skala prioritas per daerah. "Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama," ucap dia.
Ia memastikan jumlah penerima akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Hingga mencapai target sebesar 82,9 juta anak. "Lalu di tahun-tahun berikutnya, 2026, 2027, dan seterusnya jumlahnya akan terus ditambah, sehingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak akan menerima Program Makan Siang dan Susu Gratis," ujarnya.
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko juga mengatakan hal serupa. Ia memastikan program itu akan dijalankan sejak pelantikan presiden-wakil presiden. Bahkan, Budiman menyebut pilot project sudah dijalankan di Sukabumi pada Januari lalu.
"Pilot project sudah jalan dari Januari di Warung Kiara Sukabumi. Satu dapur melayani 16 sekolah dengan total siswa 3500," ucap Budiman.
Selanjutnya, akan ada persiapan implementasi pada Maret hingga Oktober 2024. Waktu beberapa bulan dibutuhkan karena program tersebut bakal melibatkan banyak pihak. "Karena itu program ini memerlukan perencanaan yang matang sejak jauh hari, dan kami sudah mulai bekerja untuk itu," tegas dia.
"Kami meyakini bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran dengan dibantu oleh para pakar dan ahli manajemen yang handal, mampu membangun sistem dan tata kelola yang baik untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi anak-anak sekolah sebagai generasi masa depan Indonesia," imbuhnya. (*)
Sumber : CNNIndonesia | Editor : Lutfiyu Handi