20 April 2025

Get In Touch

Berpeluang Produksi Baterai Kendaraan Listrik, Ini Tantangan yang Dialami Indonesia

Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi pengisian baterai mobil listrik. (Foto: Pixabay)

SURABAYA (Lenteratoday) - Kendaraan listrik semakin mendominasi pasar global, termasuk di Indonesia. Bahkan pemerintah Indonesia telah bersiap memasuki era kendaraan listrik pada 2035 mendatang.

Lantas, bagaimana potensi serta tantangan ekonomi Indonesia dalam memasuki era kendaraan listrik?

Menjawab hal itu, Pakar Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Prof Dr Sri Herianingrum SE MSi, mengungkapkan, bahwa sektor ekonomi, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan industri, menjadi fokus utama dalam konteks ini.

Meskipun data menunjukkan bahwa permintaan dan output kendaraan listrik, terutama mobil, belum mengalami peningkatan yang signifikan, tren pertumbuhan masih terlihat pada sepeda motor listrik.

Sayangnya, masyarakat Indonesia belum sepenuhnya siap untuk beralih ke teknologi baru, khususnya terkait kendaraan bertenaga listrik.

“Potensi besar terbuka dengan adanya peralihan dari kendaraan berbahan bakar minyak ke listrik, yang dapat berdampak positif terhadap perekonomian secara umum. Pembangunan berkelanjutan dan stabilitas lingkungan menjadi tujuan yang ditekankan, tetapi realitanya masyarakat Indonesia cenderung belum siap untuk beralih ke teknologi baru, terutama terkait kendaraan bertenaga listrik,” ungkap Prof Herianingrum, Kamis (15/02/2024).

Prof Herianingrum menuturkan, bahwa Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia berpeluang besar untuk produksi baterai yang lebih besar, yang menjadi komponen kunci dalam kendaraan listrik. 

"Hal ini memberikan peluang untuk pengembangan industri otomotif dan peningkatan lapangan kerja di sektor tersebut," tuturnya.

Meski demikian, menurut Prof Herianingrum mengatakan jika ada tantangan yang perlu dihadapi. Seperti infrastruktur pengisian yang belum memadai, subsidi yang diperlukan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, serta regulasi yang mendukung transisi ini.

Untuk menghadapi tantangan ini, perlu adanya perhatian serius dalam pengembangan kendaraan listrik secara bertahap untuk masyarakat Indonesia. 

Prof Herianingrum mengatakan, dengan mengatasi masalah infrastruktur, memberikan insentif yang tepat, dan menciptakan regulasi yang mendukung, Indonesia dapat memanfaatkan potensi kendaraan listrik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta mengurangi dampak lingkungan negatif dari transportasi konvensional.

“Sementara itu masih ada rintangan yang harus diatasi, kendaraan listrik memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap ekonomi Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tukasnya. (*)

Reporter: Amanah Nur Asiah (mg) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.