21 April 2025

Get In Touch

Harap Pemilu Lancar, Bupati Kediri Adakan Khataman Al Quran dan Doa Bersama

Bupati Hanindhito Himawan Pramana (berkacamata) didampingi sang istri Eriani Annisa Hanindhito saat mengikuti khataman Alquran dan doa bersama kelancaran Pemilu 2024.
Bupati Hanindhito Himawan Pramana (berkacamata) didampingi sang istri Eriani Annisa Hanindhito saat mengikuti khataman Alquran dan doa bersama kelancaran Pemilu 2024.

KEDIRI (Lenteratoday)- Sehari sebelum pencoblosan Pemilu 2024, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana gelar khataman Al Quran dan doa bersama di kediaman pribadi kawasan Perumahan Budaya Cipta, Tepus, Selasa (13/2/2024) malam. Acara tersebut dihadiri seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Kediri dan tokoh agama, KH. Gufron Uya.

Bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito tersebut mengatakan penggelaran khataman dan doa bersama ini untuk mendoakan proses coblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

Mas Dhito berharap, seluruh tahapan proses pemilihan presiden dan legislatif tersebut bisa berjalan aman, damai, serta bisa menghasilkan pemimpin terbaik bagi bangsa dan negara. “Semoga besok menjadi hajatan masyarakat Indonesia mendapatkan pemimpin yang baik,” paparnya.

Mas Dhito yang juga ditemani istri, Eriani Annisa Hanindhito tersebut juga mendoakan kesehatan, kesuksesan, hingga kebahagiaan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kediri.

“Semoga semua rezekinya lancar, diberikan kesehatan jasmani dan rohani. Jadi tidak hanya sehat tubuh tapi juga sehat mental. Yang paling penting bahagia dunia akhirat,” tutur bupati muda berkacamata tersebut.

Senada dengan Mas Dhito, KH Gufron juga mengharapkan di tahun ini Indonesia dapat menghasilkan pemimpin yang terbaik dan amanah. Menurutnya, hal tersebut akan terwujud jika angka keikutsertaan masyarakat dalam memilih sangat tinggi yang diimbangi dengan berbagai ikhtiar untuk memilih pemimpin dalam kontestasi ini.

“Dengan ikhtiar barokah Khotmil Alquran, mudah-mudahan pemilu ini lancar. Mereka yang bertugas diberikan kesehatan, dan melahirkan pemimpin yang terbaik,” ujarnya.

Ditambahkan, demokrasi ini telah ada sejak zaman Nabi Muhammad. KH. Gufron menyebutkan, pemakaman Nabi Muhammad yang sedianya dilakukan Hari Senin, justeru dilakukan pada hari Kamis karena menunggu terpilih khalifah atau pemimpin di era tersebut.

Sedangkan kebijakan politik melalui demokrasi di era sekarang, sangat menentukan berbagai aspek kehidupan. Seperti kenyamann dan keamanan masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan.

Semua proses tersebut, lanjut KH Gufron, akan bermuara kepada ketawakalan umat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dimana, apapun yang dilakukan akan merujuk pada takdir yang telah ditetapkan. “Tawakkal menjadi satu landasan yang cukup. Finalnya adalah tawakalnya kepada Allah,” pungkasnya.

Reporter: Gatot Sunarko/ Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.