
KEDIRI, (Lenteratoday) -Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kota Kediri berjanji akan memberikan bantuan modal atau banmod kepada 98 orang pedagang kaki lima di Alun-alun. Banmod dicairkan sebelum hari Raya Idul Fitri 2024
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Wahyu Kusuma menjelaskan, tidak semua PKL yang ada di Alun-alun merupakan masyarakat dari Kota Kediri melainkan dari Kabupaten. Namun mereka sudah termasuk dalam paguyuban pedagang sehingga mereka tetap mendapatkan bantuan modal.
“Target pemberian banmod ini Disperdagin menjanjikan sebelum lebaran (April 2024) sudah akan diberikan. Sebanyak 98 PKL termasuk para PKL yang sudah gulung tikar, harapannya adalah para PKL yang gulung tikar ini bisa berjualan kembali,” ujar Wahyu kepada awak media, Selasa (6/2/24).
Wahyu berharap dengan pemberian banmod bisa membantu pedagang yang gulung tikar bisa berjualan kembali. Namun demikian, Disperdagin sudah mengintervensi dengan menggratiskan biaya listrik dan retribusi kebersihan.
Setelah terjadi ketidaksepahaman terkait konstruksi antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan PT Surya Grha Utama kontraktor pelaksana proyek revitalisasi Alun-alun Kota Kediri yang seharusnya selesai Desember 2023, mangkrak hingga saat ini.
Belum ada kepastian kapan proyek tersebut akan dilanjutkan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri, Endang Kartika masih belum berhasil ditemui. Akibatnya, para pedagang yang ditampung di tempat berdagang sementara tidak ada kejelasan kembali ke tempat yang memang disediakan untuk berdagang.
Imbas dari kondisi tersebut, para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Alun-alun Kota Kediri ikut terdampak dengan sepi pembeli dan pendapatan terus merosot. Bahkan, ada diantara mereka gulung tikar dan mereka berharap banmod dari Pemkot Kediri (*)
Reporter: Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH