
VALPARAISO (Lenteratoday) –Presiden Chili, Gabriel Boric, mengumumkan negara dalam keadaan darurat dan mengatakan akan mengerahkan semua upaya untuk menghentikan situasi terkini.
Kebakaran ini diyakini sebagai kebakaran hutan paling mematikan yang pernah terjadi di Chili. Banyak pengunjung menjadi korban saat mereka mengunjungi wilayah pesisir itu saat liburan musim panas.
Peringatan medis ditempatkan di Valparaiso oleh menteri kesekatan. Kementerian memerintahkan pengadaan operasi elektif dan rumah sakit sementara untuk didirikan.
Para mahasiswa kedokteran yang mendekati akhir masa studi mereka akan dipekerjakan untuk membantu meringankan tekanan pada layanan kesehatan, kementerian kesehatan mengumumkan di kesempatan yang sama.
Tim penyelamatan telah berjuang untuk menjangkau daerah-daerah yang terkena dampak paling parah dan Menteri Dalam Negeri Chili, Carolina Tohá, mengatakan bahwa jumlah korban tewas akan "mencapai angka yang jauh lebih tinggi" dalam beberapa jam mendatang, dikutip dari Channel News Asia, Senin (05/02/2024)
Pemerintah Chili telah menyarankan warga sekitar untuk tidak berpergian ke area yang terkena kebakaran.
Pada hari Sabtu (03/02/2024), jam malam diberlakukan bagi mereka yang berada di Viña del Mar, Limache, Quilpué dan Villa Alemana.
Boric mengatakan bahwa jam malam diberlakukan agar membebaskan rute-rute dan memungkinkan kendaraan-kendaraan darurat untuk menjangkau daerah-daerah yang terkena dampak.
Sekitar 1.400 petugas pemadam kebakaran dikerahkan pada hari Minggu (04/02/2024), kata menteri dalam negeri Chili dalam sebuah pidato di depan publik.
Personel militer telah dikerahkan bersama dengan tim penyelamat, dan penyebab kebakaran sedang diselidiki.
Tahun lalu, wilayah Biobío dan Ñuble - lebih jauh ke selatan dari Valparaíso - mengalami kebakaran hutan yang mematikan, yang tampaknya semakin sering terjadi dan mematikan.
Sumber: BBC News/Penerjemah: Lambang (mk)|Editor: Arifin BH