Buntut Adanya Kasus Kekerasan dan Pelecehanan Anak, Komisi D DPRD Surabaya: Perkuat Layanan Puspaga

SURABAYA (Lenteratoday) -Komisi D DPRD Surabaya bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) sepakat bakal perkuat layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) untuk anak. Hal ini sebagai wujud komitmen bersama dalam menyikapi permasalahan kekerasan anak di Kota Pahlawan.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah menuturkan, bahwa korban dari lima kasus kekerasan dan pelecehanan anak yang terjadi awal tahun 2024, bakal mendapat penanangan serius dari instansi terkait, Kamis (1/02/2024).

"Yang terjadi selama ini materi yang diberikan dalam Puspaga itu terkesan all in-one. Layanan Puspaga harus semakin kita perkuat dan materinya disesuaikan dan disegmentasi dengan usia dan perkembangan dari anak-anak kita," tutur Khusnul Khotimah.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran para pendidik, khususnya guru agama dalam membentuk dan memperkuat akhlak serta keimanan anak.
"Pola-pola pendekatan agama sangat vital. Para guru mengaji dan guru sekolah minggu harus bisa dekat dan mengerti anak-anak. Jangan sampai mereka justru menjadi batu sandungan dan menimbulkan masalah baru,” pintanya.
Sepandang dengan ha tersebut, Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widayati menyatakan bakal masif melakukan sosialisasi kepada masyarakat dari tingkat kelurahan terkait dampak hukum kekerasan fisik dan seksual terhadap anak.
"Kami setuju bahwa Puspaga harus dikuatkan. Saat ini Puspaga agak keteteran bekerjanya karena hanya mengandalkan konselor DP3A dan relawan-relawan. Untuk itu, kami telah bekerja sama dengan 16 perguruan tinggi untuk merekrut 500 mahasiswa untuk diterjunkan selama 6 bulan ke depan membantu kami di Puspaga," tutupnya (*)
Reporter: Pradhita (mg)|Editor: Arifin BH