20 April 2025

Get In Touch

China Peringatkan AS Tidak Ikut Campur Urusan Taiwan

Menteri Luar Negeri China Wang Yi bersama Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan saat bertemua di Bangkok, Thailand, pada 26-27 Januari 2024. (Tangkapan layar laman Kementerian Luar Negeri China/Kyodo) (Kyodo).
Menteri Luar Negeri China Wang Yi bersama Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan saat bertemua di Bangkok, Thailand, pada 26-27 Januari 2024. (Tangkapan layar laman Kementerian Luar Negeri China/Kyodo) (Kyodo).

BEIJING (Lenteratoday) - China melalui Menteri Luar Negerinya, Wang Yi, memperingatkan Amerika Serikat agar tak ikut campur dalam urusan Taiwan. Hal itu disampaikan setelah Wang bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, di Thailand sejak Jumat hingga Sabtu (26-27/1/2024).

Dalam pertemuan itu, Wang menegaskan bahwa isu tersebut tantangan terbesar dalam hubungan Beijing dengan Washington.

Kemenlu China juga menyatakan China dan AS sepakat menggelar pembicaraan tingkat pemerintah pertama, mengenai kecerdasan buatan (AI) musim semi ini.

Pertemuan itu merupakan kelanjutan komitmen Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping untuk menjaga komunikasi strategis dan mengelola hubungan secara bertanggung jawab, saat bertemu di San Fransisco tahun lalu.

Ini kali pertama pejabat tinggi AS dan China bertemu langsung sejak pemilihan pemimpin Taiwan awal bulan ini yang dimenangkan Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa.

China bereaksi keras atas kunjungan delegasi AS ke Taiwan sesaat setelah pemilu Taiwan itu yang dianggap China sebagai provinsinya yang memberontak. China komunis dan Taiwan yang demokratis memiliki pemerintahan terpisah sejak pecah pada 1949 akibat perang saudara.

Pada 1979, ketika Washington mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Taipei kepada Beijing, Kongres AS mensahkan Undang-Undang Hubungan Taiwan.

Berdasarkan UU tersebut, AS memelihara hubungan substantif tidak resmi dengan Taiwan dan memasok senjata serta suku cadang wilayah itu agar memiliki kemampuan pertahanan diri yang memadai.

Sementara itu, Gedung Putih mengungkapkan bahwa Sullivan membahas isu-isu lintas selat bersama Wang. Sullivan menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan kestabilan di seluruh Selat Taiwan. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.