Peringati Haul Bung Karno Ke-50 Saat Pandemi Corona Dengan 50 Tumpeng

Blitar - Akibat pandemi Virus Corona (Covid-19) rangkaian Peringatan Haul Bung Karno Ke-50 digelar sederhana, Kenduri 1.000 Tumpeng diganti 50 Tumpeng.

Walikota Blitar, Santoso mengatakan kegiatan Kenduri 1.000 Tumpeng seperti tahun-tahun sebelumnya ditiadakan pada Peringatan Haul BungKarno Ke-50 tahun ini, karena masih dalam situasi pandemi Virus Corona agar tidak menimbulkan kerumunan. "Meski begitu rangkaian kegiatan sederhana namun khidmat dan tetap meneladani semangat perjuangan Bung Karno tetap kita gelar," tutur Santoso, Minggu (21/6/2020).

Dijelaskannya rangkaian kegiatan haul Proklamator RI tersebut diawali pada Sabtu (20/6/2020) pagi diawali dengan semaan Al Qur'an, Doa Bersama Lintas Agama, Manaqib dan Tabarug. "Dilanjutkan Kenduri Bung Karno, lalu Pengajian Yasin Tahlil di Istana Gebang dan terakhir Minggu (21/6/2020) ditutup dengan ziarah ke makam Bung Karno," jelasnya.

Tampak hadir pada acara ini, Walikota Blitar Santoso, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Ketua DPRD Kota Blitar dr Syahrul Alim, Forkopimda Kota Blitar dan kepala OPD Pemkot Blitar. "Semua rangkaian kegiatan tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni wajib pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak," tandas Santoso.

Pada Acara Doa Bersama Lintas Agama dari agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha. Selain mendoakan arwah Bung Karno dan pejuang peraih kemerdekaan, juga mendoakan agar Indonesia segera terbebaskan dari pandemi Covid-19 ini.

Meskipun diadakan dengan nuansa berbeda yakni sederhana, tanpa ada Kenduri 1.000 Tumpeng mulai dari Makam Bung 78 sampai Istana Gebang yang diikuti ribuan warga dan wisatawan dari dalam maupun luar negeri. "Diharapkan semangat perjuangan Bung Karno yang pantang menyerah kebersamaan dan gotong royong, terutama disaat negara mengahadapi cobaan melawan Virus Corona seperti sekarang ini," ungkap Cawali yang akan maju dan diusung PDIP ini.

Selain itu dengan Peringatan Haul Bung Karno Ke-50 ini, merupakan termasuk dari rangkaian Bulan Bung Karno setiap bulan Juni. Karen Bung Karno sebagai penggali Pancasila, dimana Pancasila lahir pada 1 Juni. "Kemudian Bung Karno lahir pada 6 Juni dan beliau wafat pada 21 Juni," imbuh Santoso. (ais)