
Televisi pemerintah ArabSaudi kemarin memberitakan otoritas setempat akan membuka kembali masjid-masjiddi Kota Mekah.
Tempat ibadah di kota itusebelumnya ditutup dalam tiga bulan terakhir karena pandemi virus korona baru.
Saudi telah mengambiltindakan pembatasan wilayah untuk mencegah penyebaran covid-19, terutama diMekah. Namun, jumlah kasus virus korona baru terus meningkat dalam beberapahari terakhir.
Sebagai negara teluk yangpaling terpukul, Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 150.000 kasus viruskorona, termasuk hampir 1.200 kematian di antara warganya.
“Masjid-masjid di Kota SuciMekah akan mulai membuka kembali pintu mereka kepada umat pada Minggu (21/6)setelah penutupan tiga bulan karena pandemi covid-19,” lapor saluran televisiAl-Ekhbariya, yang dikelola negara, mengutip keputusan oleh Kementerian UrusanIslam.
Al-Ekhbariya menyebut sekitar 1.500 tempat ibadah sedangdipersiapkan untuk menyambut pengunjung. Terlihat tayangan yang menunjukkansejumlah pekerja membersihkan lantai dan karpet.
Di luar Mekah, masjid-masjiddi wilayah lain di negara itu sudah dibuka kembali pada akhir Mei. Pengelolanyamenerapkan aturan ketat, seperti jarak sosial.
Keputusan pembukaan kembalimasjid di Mekah muncul beberapa minggu sebelum berlangsungnya haji, ibadahtahunan muslim ke Mekah. Sejauh ini pemerintah Saudi belum mengumumkan apakahakan melanjutkan atau membatalkan ibadah haji pada Juli mendatang.
Karantina rumah
Pemerintah Saudi kemarinmenyampaikan sejumlah aturan yang harus diikuti oleh warga yang tengahmenjalani karantina di rumah mereka akibat terpapar covid-19.
Seperti dilaporkan situsSaudi Gazette, warga diminta tetap tenang demi kesehatan psikologis mereka.Warga pun harus rajin membersihkan perkakas rumah dan membuat ventilasi udarayang baik di dalam rumah.
Pemerintah meminta wargamenggunakan masker saat di dalam ataupun di luar rumah dan menjarak jarak duameter dengan orang lain, sedangkan orang-orang yang menunjukkan gejala terkenacovid-19 diminta segera menjalani tes.
Situasi dan kondisi kotaMekkah sangat menentukan bagi pelaksanaan haji. Seiring dengan penantian umatIslam di seluruh dunia atas keputusan Raja Salman bin Abdulaziz terkait hajitahun ini yang jatuh pada akhir Juli 2020 nanti.
Bagi Raja Salman dankeluarga besar Al-Saud yang berkuasa, pelaksanaan ibadah haji sangat pentingsecara psikologis, politik, dan ekonomi. Hal itu menunjukkan bahwa keluarga besarAl-Saud mampu menggelar ibadah haji dalam situasi sesulit apa pun, sejakberdirinya negara Arab Saudi modern tahun 1932.
Pembukaan kembalimasjid-masjid di kota Mekkah itu mendapat perhatian khusus dari publik di ArabSaudi. Media resmi dan media sosial di Saudi dalam bebearpa hari terakhirmenyorot isu tersebut.
Keberhasil penerapankebijakan pelonggaran dengan membuka masjid-masjid di kota Mekkah yang dimulaihari ini akan menjadi indikasi pelaksanaan ibadah haji tahun ini (Ist-abh).