
SURABAYA (Lenteratoday) - Badan Pangan Nasional dan Pemerintah Kota Surabaya sidak di Pasar Nambangan setelah dijadikan pilot project PAS Aman (Pasar Pangan Segar Aman), Rabu (17/1/2024)
Sidak yang dilakukan Kedeputian Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Antiek Sugiharti, beserta Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Dewi Soeriyawati tersebut untuk mengambil sampel pangan.
Pengambilan sampel dilakukan pada bahan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) berupa cabe, tomat, sayuran, bawang merah, dan bawang putih. Kemudian ikan asin, ikan segar, ayam, dan daging.
Hal itu dilakukan untuk memastikan bahan pangan yang dijual layak dikonsumsi. Selain aspek kualitas bahan. Pengelolaan air bersih, sampah, kebersihan area kios, dan penyimpanan produk, serta kebersihan area pasar juga menjadi perhatian tim sidak.
"Tadi tim (Badan Pangan Nasional) bertanya sangat detail, jika tidak laku maka diapakan? Jika diberi es, maka air dari mana? Karena jangan sampai es itu dari air yang tidak sehat karena bisa mempengaruhi kualitas keamanan pangan,” kata kepala DKPP Surabaya, Antiek Sugiharti.
Hasil sidak yang dilakukan menyatakan bahwa Pasar Nambangan sudah memenuhi syarat PAS Aman. “Semua yang melakukan pengujian adalah ICS (Internal Control System) . Dan Alhamdulillah, hasil semuanya negatif. Artinya sudah memenuhi syarat sebagai Pasar Pangan Segar Aman, tinggal kita mengambangkan menjadi pasar segar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, mengatakan sedang menyiapkan 2 hingga 3 pasar lainnya untuk menjadi Pasar Pangan Segar Aman. “Rencananya ada 2 sampai 3 pasar lagi yang akan kami siapkan. Kami lakukan secara bertahap dan bekerjasama dengan OPD lainnya,” ujar Dewi.
Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Anas Yalitoba, mengatakan bahwa penjaminan mutu kualitas pangan merupakan tanggung jawab bersama. Salah satulangkahnya adalah dengan membuat pos pantau kemudian melakukan pengujian.
“Kami ingin memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa apa yang dijual adalah aman. Pengawasan ini terus dilakukan secara periodik dan rutin. Salah satunya adalah membangun pos pantau, di situ ada ICS yang akan melakukan pengujian,” Tutup Anas. (*)
Reporter: Tri Edi (mg) | Editor : Lutfiyu Handi