Bertolak ke Jakarta, Pj Wali Kota Malang Ungkap Sinyal Baik Rencana Pembangunan Pasar Besar

MALANG (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengungkapkan perkembangan positif terkait rencana pembangunan Pasar Besar Malang (PBM). Hari ini, Rabu (17/1/2024), Wahyu mengatakan bahwa dirinya bertolak ke Jakarta untuk memastikan rencana proyek tersebut dengan Kementerian PUPR, khususnya dengan Direktur Prasarana Strategis.
Sebelumnya, Wahyu menjelaskan terdapat beberapa usulan yang telah diajukan, mencakup PBM dan beberapa pasar rakyat lainnya, serta Stadion Gajayana. Dalam hal ini, menurutnya rencana pembangunan PBM telah mendapatkan progres yang signifikan, setelah disampaikannya kondisi pasar tersebut kepada Presiden RI Joko Widodo, pada peresmian TPA Supit Urang di Desember lalu.
"Dari beberapa usulan itu, yang sudah mulai ada progres itu memang PBM. Jadi saat Presiden datang meresmikan TPA Supit Urang di Desember 2023 kemarin, kami sudah menyampaikan kepada beliau beberapa hal terkait PBM. Dan saya juga waktu itu belum tahu kalau ternyata Dirjen Cipta Karya dan Direktur Prasarana Strategis, yang memang mengeksekusi terkait dengan sarpras dan yang memang Pemda ini tidak mampu," ujar Wahyu, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (17/1/2024).
Wahyu menjelaskan bahwa Kementerian PUPR, melalui Dirjen Cipta Karya dan Direktur Prasarana Strategis, akan berkomitmen menangani rencana pembangunan PBM yang nilainya di atas Rp 20 miliar. Menurutnya, mengingat kondisi pasar tersebut yang telah lama terdampak kebakaran, sehingga Kementerian memberikan instruksi untuk penanganan lebih lanjut.
"Mereka (Kementerian PUPR) mengintruksikan kepada saya untuk menindaklanjuti dan saya hari ini akan ketemu, insyaallah ada solusi untuk tahap ini. Harapannya nanti ke depan kita bisa seperti pasar induk yang ada di Batu. Nanti konsepnya green building, akan diperbanyak buka-bukaannya," kata Wahyu.
Dalam konteks pendanaan, Wahyu menjelaskan bahwa proyek yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dengan nilai di bawah Rp 20 miliar, akan menjadi tanggung jawab Kementerian terkait.

Namun, jika nilai proyek melebihi angka tersebut, maka tanggung jawabnya akan diserahkan kepada Kementerian PUPR. Terkait hal ini, menurutnya anggaran pembangunan PBM masih dalam proses konsultasi, terutama mengenai pilihan bongkar total atau renovasi.
"Jadi di 2024 ini penyelesaian pasar adalah salah satu prioritas yang akan saya lakukan. Tapi apakah itu nanti bongkar total atau hanya sebagian. Nanti akan kita konsultasikan," terangnya.
Kendati belum dapat memastikan total anggaran yang akan diterima Pemkot Malang, Wahyu membeberkan estimasi anggaran untuk pembangunan PBM. Namun, dirinya menegaskan bahwa angka tersebut masih bersifat perkiraan dan tengah dalam tahap konsultasi lebih lanjut.
"Kita kan menyiapkan estimasi anggaran untuk yang bongkar total atau untuk renovasi. Kalau bongkar total sampai dengan Rp 400 miliar lebih, nah kalau renovasi kan separohnya. Nanti kita lihat kebutuhannya," serunya.
Lebih lanjut, dalam hal ini Wahyu juga mengaku akan memperhatikan aspirasi dari para pedagang pasar, terlebih terkait kemungkinan bongkar total PBM. "Pedagang kan ada ketakutan kalau tidak bisa masuk sesuai dengan lapaknya dulu. Tapi kalau renovasi, itu rata-rata pedagang siap. Nah tapi kalau renovasi, itu harus kita lihat dulu jangan sampai bangunan yang terkena kebakaran itu membuat masalah di kemudian hari," tegasnya.
Diakhir, Wahyu menyoroti pentingnya evaluasi kondisi bangunan pasca-kebakaran sebelum mengambil keputusan final terkait estimasi anggaran. Wahyu juga mengaku akan memastikan solusi yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi