20 April 2025

Get In Touch

Mahasiswa Gelar Aksi Tolak Kampanye Hitam

Forum Mahasiswa Jawa Timur saat melakukan aksi di depan kampus Universitas Airlangga Surabaya, Jumat (12/1/2024) untuk menolak adanya kampanye hitam penyebaran hoaks. ANTARA/HO-Forum Mahasiswa Jawa Timur
Forum Mahasiswa Jawa Timur saat melakukan aksi di depan kampus Universitas Airlangga Surabaya, Jumat (12/1/2024) untuk menolak adanya kampanye hitam penyebaran hoaks. ANTARA/HO-Forum Mahasiswa Jawa Timur

SURABAYA (Lenteratoday) - Forum Mahasiswa Jawa Timur menggelar aksi menolak adanya kampanye hitam penyebaran hoaks. Aksi dengan membentangkan berbagai spanduk tersebut digelar di depan kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jumat (12/1/2024).

Wakil Presiden BEM Unair, Gerry Pratama Putra, menyebut kampanye hitam mengakibatkan rusak-nya kualitas demokrasi di Indonesia. Dalam hal ini, kampanye hitam bisa berupa serangan ke salah satu pihak melalui penyebaran berita bohong atau hoaks, juga wacana yang tidak berdasarkan fakta.

"Kampanye hitam tentu sangat memprihatinkan dan berbahaya bagi pembangunan demokrasi ke depan. Sebab, masyarakat disuguhi informasi yang menyesatkan sebagai bahan pertimbangan mereka dalam memilih," ujar Gerry.

Ia menyebut munculnya kampanye hitam dapat menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024, sebab dapat menimbulkan reaksi yang tidak tepat dan berlebihan dari tim pasangan calon yang diserang sehingga berujung pada munculnya potensi gesekan antar masa pendukung pasangan calon.

Pada kesempatan itu Gerry menegaskan keamanan dalam proses Pemilu adalah hal yang penting. "Praktik-praktik kampanye hitam tentu merugikan siapa pun yang terkena serangan black campaign. Bagi masyarakat yang awam, khususnya golongan yang menelan mentah-mentah informasi yang berkembang di masyarakat akan mudah tergiring opininya dan mempengaruhi pilihannya dalam menggunakan hak suara ketika Pemilu tiba," ujarnya

Gerry menyatakan upaya untuk menjaga situasi dalam negeri agar tetap kondusif di tengah tahun politik seperti ini menjadi tanggung jawab semua pihak, karena jika dibiarkan kampanye hitam akan menimbulkan kerusuhan dan keamanan menjadi terganggu.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual, memiliki peran yang signifikan untuk melawan kampanye hitam yang memuakkan publik. Kampanye hitam ini harus diperangi karena berisi narasi provokatif yang menyesatkan pemilih.

Praktik kampanye hitam, lanjut dia, merusak hakikat demokrasi. Mahasiswa pun mesti secara kritis memerangi aksi tersebut lewat berbagai sarana, termasuk media sosial.

"Jangan sampai media sosial menjadi wadah penyebaran narasi kebencian. Peran media massa harus selalu objektif dalam memberikan pemberitaan dan bersikap netral dalam Pemilu 2024," katanya. (*)

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.