20 April 2025

Get In Touch

Joe Biden Sebut Siapkan Serangan Lanjutan ke Yaman

Serangan rudal militer Amerika Serikat di Yaman.(Ria.ru)
Serangan rudal militer Amerika Serikat di Yaman.(Ria.ru)

WASHINGTON (Lenteratoday)-Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (11/1/2024) waktu setempat menyatakan serangan negaranya dan Inggris kepada Yaman adalah tindakan pertahanan. Ia memperingatkan AS siap meluncurkan serangan lanjutan bila Houthi masih menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

"Serangan-serangan semacam itu membahayakan personel AS, pelaut sipil dan mitra kami, membahayakan perdagangan dan mengancam kebebasan navigasi," ucap Biden seperti dikutip dari Reuters Jumat (12/1/2024).

Serangan Barat ke Yaman menargetkan rudal dan drone milik Houthi. Barat telah lama mengkhawatirkan keterlibatan Houthi akan memperburuk situasi kawasan usai Israel menyerang Hamas di Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.

Houthi juga berulang kali berujar siap membalas setiap serangan di Gaza. Mereka berjanji setiap serangan yang ditargetkan pada asetnya di Yaman akan mendapat balasan setimpal.

Terkait serangan teranyar ke Yaman, Biden menegaskan intervensi militer AS di Timur Tengah dibutuhkan. Sebab, Houthi dianggap ancaman terhadap jalur navigasi di Laut Merah.

Sejak perang di Gaza, Houthi menyerang kapal-kapal terkait Barat dan Israel. Dewan Keamanan PBB menyerukan agar Houthi menghentikan serangan di perairan internasional itu.

"Saya tak akan ragu mengarahkan langkah-langkah lanjutan demi melindungi rakyat kami dan arus perdagangan bebas jika diperlukan," tambah dia.

Biden menambahkan, serangan AS dan Inggris didukung oleh Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda. Namun, dukungan itu sifatnya non-operasional.

"Pesan kami harus jelas, kami tidak akan ragu untuk membela kehidupan dan melindungi arus perdagangan bebas," pungkas Biden.

Sumber:reiters,ist/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.