20 April 2025

Get In Touch

Jumlah UMKM di Kota Malang Meningkat Pesat, Diskopindag Dorong Sertifikasi Halal dan Perizinan

Salah satu UMKM di Kota Malang yang telah memiliki NIB. (Santi/Lenteratoday)
Salah satu UMKM di Kota Malang yang telah memiliki NIB. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengungkapkan bahwa pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kota ini mengalami kenaikan signifikan. Dari data terbaru, jumlah UMKM di Kota Malang kini mencapai 85.200, mengalami lonjakan sekitar 5 ribu dari tahun 2022.

Namun, seiring dengan bertumbuhnya UMKM di Kota Malang, Eko mengatakan bahwa jumlah UMKM yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan tersertifikasi halal, masih sangat sedikit. Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah berupaya untuk mendorong para pelaku UMKM, agar dapat mengurus perizinan dan sertifikasi halal.

"Sektornya banyak, mulai dari makanan dan minuman. Kemudian yang sudah dikurasi sekitar 21.176 UMKM," ujar Eko, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (6/1/2024).

Dalam upaya memberikan legitimasi resmi, Eko menyebutkan sebanyak 5.125 UMKM telah berhasil memperoleh NIB, mencatat peningkatan sebesar 10 persen dari tahun sebelumnya. Di tahun ini, pihaknya pun menargetkan 10 ribu UMKM akan memiliki izin resmi nantinya.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lenteratoday)

Kendati demikian, pria yang akrab dengan sapaan Eko Sya, ini menyoroti masalah utama yang dihadapi UMKM, yakni kesulitan dalam proses perizinan. "Satu, mereka itu ngurus izin malas, kedua kita perlu sosialisasi ke lapangan (jemput bola). Nanti kita juga akan kerjasama dengan media agar orang ngurus berizin UMKM," jelasnya.

Sementara itu, terkait sertifikasi halal, Eko menyebutkan bahwa sampai saat ini, hanya sekitar 520 UMKM yang telah berhasil memperoleh sertifikasi halal, jumlah yang masih tergolong rendah, sambungnya.

Diakhir, Diskopindag juga menekankan kebutuhan akan jumlah pendamping UMKM yang memadai. Dengan lebih dari 85 ribu UMKM yang ada, Eko mengaku bahwa pihaknya membuka kesempatan bagi masyarakat yang memiliki keahlian untuk bergabung sebagai pendamping UMKM.

"Jadi untuk masyarakat yang mau dan yang mempunyai keahlian untuk jadi pendamping itu bisa mendaftar ke kita. Satu orang nanti mendampingi 10-20 UMKM. Butuh banyak," pungkasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.