Revitalisasi Pasar Besar Malang Tertunda, untuk Sementara Perbaikan Infrastruktur dengan Anggaran Rp 1 Miliar

MALANG (Lenteratoday) -Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1 miliar melalui APBD Kota Malang Tahun 2024, untuk perbaikan infrastruktur Pasar Besar Malang (PBM).
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengatakan bahwa alokasi anggaran ini direncanakan untuk memperbaiki bagian-bagian pasar yang mengalami kerusakan. Mulai dari atap, talang air, hingga sistem saluran drainase yang telah rusak.
Perbaikan dan pemeliharaan, terutama terkait sistem drainase di sekitar PBM, direncanakan akan dimulai sekitar April 2024 mendatang. Sistem drainase yang kurang optimal telah menyebabkan sering terjadinya genangan air saat musim hujan di area pasar.
"Untuk tahun ini Pasar Besar alokasi anggaran sekitar Rp 1 M. Itu kebanyakan perbaikan terutama soal drainasenya,” ujar Eko, saat dikonfirmasi pada Kamis (4/1/2024).
Pria yang akrab dengan sapaan Eko Sya menegaskan, perbaikan bangunan yang mengalami kerusakan telah disetujui oleh para pedagang. Menurutnya pedagang PBM juga telah diberitahu untuk mempersiapkan diri terhadap proses perbaikan yang akan dilakukan.
Lebih lanjut, saat disinggung mengenai rencana revitalisasi pasar dalam skala besar, seperti yang telah direncanakan sejak pertengahan 2023 lalu. Eko mengaku bahwa realisasi tersebut membutuhkan pendekatan yang lebih matang, sebab Pemkot Malang berusaha untuk memperoleh alokasi anggaran dari pemerintah pusat melalui kementerian PUPR dan Kemendag.
"Iya, kalau itu (revitalisasi dalam skala besar) memang masih diupayakan. Karena kan prosesnya agak panjang,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang ini.

Di sisi lain, sejak Juli 2023 kemarin, DPRD Kota Malang telah mengusulkan aga perbaikan PBM masuk ke dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2023. Langkah ini diambil sembari menunggu keputusan terkait rencana revitalisasi pasar menggunakan dana APBN.
Menurut Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono, kondisi Pasar Besar Malang saat ini membutuhkan perbaikan mendesak. Oleh karena itu, pihaknya menekankan pentingnya alokasi anggaran untuk rehabilitasi demi menjaga agar pasar tetap beroperasi sambil menunggu keputusan terkait dana APBN.
"Dengan kondisi saat ini, ya harusnya memang tetap dialokasikan anggaran untuk rehabilitasi atau perbaikan yang layak dari APBD. Sembari menunggu kepastian kapan pasar ini dibangun atau direvitalisasi dari APBN," ujar Trio Agus, saat dikonfirmasi awak media.
Diketahui sebelumnya, diperkirakan dana APBN yang akan dialokasikan untuk rencana revitalisasi Pasar Besar Malang ini mencapai kisaran Rp 300-400 miliar. Namun, di tengah proses tersebut, terdapat perbedaan pendapat dari 2 kelompok pedagang Pasar Besar Malang yang memiliki pandangan yang berbeda.
Salah satu kelompok pedagang mendukung pembongkaran total pasar. Dengan alasan bahwa pasar memerlukan pembaruan yang signifikan agar dapat memenuhi standar kelayakan dan memberikan pengalaman belanja yang lebih baik kepada pengunjung.
Sementara, kelompok lain memilih adanya pengerjaan perbaikan saja tanpa melakukan pembongkaran total. Kelompok ini mengaku telah mengantongi uji forensik bangunan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), sehingga mereka berargumen bahwa kondisi pasar masih layak untuk digunakan dan cukup diperbaiki terkait infrastruktur, pemeliharaan, serta penataan ulang untuk tetap menjalankan aktivitas perdagangan secara efektif.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH