Soal Kericuhan PKL Kenjeran, Komisi B DPRD Surabaya Sebut Relokasi Harus Dibarengi Promosi yang Gencar

SURABAYA (Lenteratoday) - Ricuhnya penertiban PKL Kenjeran yang berdagang di Pantai Batu-Batu oleh Satpol PP mendapat sorotan dari DPRD Surabaya.Anggota Komisi B Alfian Limardi mengatakan harus dicari dulu penyebab pedagang enggan berjualan di lokasi yang sudah disiapkan.

Menurutnya, fasilitas Sentra Ikan Bulak (SIB) yang disiapkan Pemkot sudah cukup bagus. Parkiran cukup, juga memiliki dua lantai dengan view Taman Suroboyo yang seharusnya menarik.

"Nah saya pikirnya seharusnya ada satu komunikasi yang lebih intens, dan lebih baik lagi bagaimana memindahkan teman-teman yang biasanya jualan di Pantai Batu-Batu untuk ke tempat yang sudah disiapkan itu, SIB," kata Alfian saat dihubungi Kamis (28/12/2023).

Melihat kondisi ini, membuatnya teringat saat Presiden Jokowi memindahkan pasar Notoharjo ke tempat yang baru. Saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Ia juga berpikir, harus ada suatu event seperti kirab, sehingga PKL di Pantai Batu-Batu itu berpindah ke SIB. Kirab itu dilakukan untuk promosi besar-besaran agar seluruh warga Surabaya mengetahui bahwa pusat wisata kuliner Kenjeran ada di SIB.

"Nah dengan begitu harapannya ini bisa menjadi suatu awal yang baik, bahwa PKL yang juga merupakan UMKM ini bisa naik kelas, bisa lebih maju lagi, lebih sejahtera, dan lebih meningkat lagi pendapatan dan ekonomi keluarganya," ungkapnya.

Sebelumnya video viral menggambarkan para PKL merusak pagar tepi pantai, memblokade jalan dengan rombong, hingga menggulingkan tong sampah saat ditertibkan Satpol PP Surabaya Minggu lalu.

Ia sangat menyayangkan atas perusakan fasilitas umum tersebut. Ia juga melihat tanggapan-tanggapan netizen di media sosial, yang juga sepakat untuk tidak mendukung perusakan seperti itu.

"Jadi tolong, teman-teman PKL bisa menyuarakan pendapatnya itu dengan lebih baik lagi," tegasnya.

Reporter : Jannatul Firdaus/Editor: widyawati