21 April 2025

Get In Touch

Lebih Dari 50% Kecamatan di Kabupaten Malang Rentan Bencana Hidrometeorologi

Bencana banjir melanda salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Malang pada tahun 2022 lalu. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)
Bencana banjir melanda salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Malang pada tahun 2022 lalu. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang gencar mengoptimalkan penanganan bencana hidrometeorologi dengan melakukan pemetaan daerah rawan. Informasi terbaru menyebutkan, lebih dari setengah dari total 33 Kecamatan di Kabupaten Malang terpetakan sebagai daerah rawan potensi bencana hidrometeorologi akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, sejumlah kecamatan telah terpetakan sebagai wilayah rawan terhadap berbagai jenis bencana hidrometeorologi, termasuk tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung.

"Untuk pemetaan daerah rawan angin kencang atau angin puting beliung. Itu meliputi, Kecamatan Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Jabung, Tajinan, Poncokusumo, Bululawang, Gondanglegi, Sumberpucung, Kepanjen. Jadi ada 12 wilayah kecamatan," ujar Dono, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Rabu (27/12/2023).

Lebih lanjut, Dono menyebutkan bahwa ada sebanyak 17 wilayah dari 33 kecamatan di Kabupaten Malang yang terpetakan sebagai daerah rawan potensi bencana tanah longsor. Di antaranya yakni mencakup Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Poncokusumo, Tumpang, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Wagir, Kromengan, Ngajum, dan Wonosari.

"Kemudian kami juga sudah melakukan pemetaan daerah rawan banjir atau banjir bandang. Ada 16 kecamatan, mulai dari Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Kalipare, dan Wagir," tambahnya.

Dalam konteks ini, Sadono juga mengkonfirmasi bahwa Kabupaten Malang saat ini memiliki dua status siaga bencana. Yakni siaga darurat bencana hidrometeorologi dan tanggap darurat kekeringan. Menurutnya, khusus untuk status siaga darurat benvana hidrometeorologi akan diperpanjang pada tahun 2024 mendatang.

Dalam kesempatannya tersebut, Dono juga memberikan himbauan kepada seluruh pemangku kepentingan di kecamatan-kecamatan yang teridentifikasi sebagai daerah rawan. Mereka diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama saat memasuki masa pancaroba.

"Nah kami juga mengupayakan untuk mempercepat respons terhadap bencana. Dengan telah membentuk Pos Lapangan di empat wilayah strategis, yaitu Kecamatan Ngantang, Tumpang, Tirtoyudo, dan Gedangan. Jadi harapannya ini dapat meningkatkan efisiensi dalam penanganan darurat bencana di Kabupaten Malang," tukasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.