20 April 2025

Get In Touch

Gunung Berapi di RI Bergolak: Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ili Lewotolok Diguncang 41 Letusan

Gunung Berapi di RI Bergolak: Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ili Lewotolok Diguncang 41 Letusan

JAKARTA (Lenteratoday) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.

Puluhan gempa itu tercatat selama periode pengamatan sepanjang Selasa (26/12) mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Triyono dalam laporan yang diterima di Jakarta, Rabu (27/12/2023), menuturkan gempa guguran itu memiliki amplitudo 3 hingga 23 milimeter dengan lama gempa berkisar antara 26,04 sampai 277,6 detik.

Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi.

Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.

Selain gempa guguran, PVMBG mengamati ada empat kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya Gunung Merapi.

Sementara, data juga memperlihatkan erupsi yang terjadi di Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Ada 41 gempa letusan.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel, mengatakan puluhan gempa letusan itu terjadi sepanjang Selasa (26/12/2023) pukul 00.00 hingga 24.00 WITA.

"Ada 41 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 17,3 hingga 33,5 milimeter dan lama gempa 35 sampai 75 detik," ujarnya dalam laporan yang dikutip di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

PVMBG juga mencatat Gunung Ili Lewotolok yang berstatus level II atau Waspada tersebut juga mengalami 127 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6 milimeter dan lama gempa 22 detik.

Kemudian, satu kali gempa tremor non-harmonika dengan amplitudo 3,3 milimeter dan lama gempa 252 detik, serta satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 6,8 milimeter dan lama gempa 12 detik.

Selama 90 hari terakhir, mayoritas gempa yang terjadi di Gunung Ili Lewotolok adalah gempa hembusan.

Sejak 1 Januari 2023 hingga 26 Desember 2023, Gunung Ili Lewotolok tercatat mengalami 111 kali letusan atau erupsi yang membuat gunung api aktif tersebut menduduki posisi kedua letusan terbanyak setelah Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak 139 kali.

PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas vulkanik.

Sedangkan bagi masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.

Sumber: antara,ist/ Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.