20 April 2025

Get In Touch

Dihadapan Narasumber Lintas Negara, Walikota Mojokerto Jelaskan Skema New Normal

Dihadapan Narasumber Lintas Negara, Walikota Mojokerto Jelaskan Skema New Normal

Mojokerto - Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari memaparkan skema dalam menghadapi era new normal life. Hal itu disampaikan dalam Web-seminar (Webinar) Forum Kota Mojokerto Sehat di Ruang Nusantara, Kantor Pemkot Mojokerto, yang mengambik nara sumber dari beberapa negara, Rabu (17/6/2020).

Ada formula baru yang dikemas dalam menyiapkan masyarakat dalam menghadapi tatanan hidup baru yang produktif dan aman dari Covid-19. Hal ini disampaikan langsung oleh Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari yang akrab dipanggil Ning Ita pada webinar bertema 'Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dan Komitmen Bersama Pemerintah dalam Adaptasi selama Pandemi Covid-19 menuju New Normal' tersebut.

Narasunber yang terlibat diantaranya dari tiga negara yakni, Pelaksana Fungsi Penerapan Sosial Budaya 1 KBRI Abu Dhabi UEA, Nur Ibrahim, Perawat di Emergency Room Al-Adan Hospital Kuwait, Zulkifli Abdullah Usin dan seorang mahasiswa dari Universitas Islam Madinah KSA, M Haris Luthfi. 

Selain menghadirkan tiga narasumber tersebut, juga turut hadir pula Koordinator Tatanan Kehidupan Sosial Sehat Mandiri Forum Kota Mojokerto  Sehat, dr. Windu Santoso dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu.

Pada kesempatan ini, Ning Ita menjelaskan kepada para peserta webinar bahwa Pemkot Mojokerto selama kondisi Covid-19 telah menganalisa penyebaran virus yang terus merambat naik setiap harinya. Ada tiga hal yang mendorong penyebaran virus tersebut berkembang dengan cepat. Faktor pertama adalah kondisi wilayah Kota Mojokerto yang merupakan kota terkecil di Indonesia dikelilingi oleh daerah-daerah yang terlebih dahulu berstatus menjadi zona merah. 

"Awalnya Kota Mojokerto berstatus zona kuning. Namun tingginya mobilitas masyarakat dari dan ke daerah zona merah masih cukup tinggi terutama menjelang hari Raya Idul Fitri. Ditambah lagi munculnya klaster baru dari orang tanpa gejala (OTG) membuat angka terus merambat naik. Confirm positif di Kota Mojokerto terjadi karena transmisi lokal munculnya klaster baru, sehingga jumlah konfirmasi positif meningkat secara tajam menjelang lebaran sampai dengan saat ini dan didominasi oleh OTG," jelas Ning Ita.

Penyebaran virus yang terjadi di wilayah Kota Mojokerto, secara tidak langsung membawa dampak yang cukup signifikan disegala elemen masyarakat. Mulai dari dampak kesehatan yang menimbulkan kepanikan karena kurangnya kepahaman terhadap Covid-19, dampak ekonomi yang banyak membuat pendapatan masyarakat menurun bahkan meningkatkan jumlah masyarakat miskin di daerah.

Selain itu, dampak sosial budaya pun juga turut mengalami imbas seperti pembatasan kegiatan di tempat ibadah hingga penutupan tempat hiburan dan wisata. Selain itu, masih ada dampak dari sektor politik, dimana pagelaran Pilkada serentak yang harusnya diselenggarakan pada tahun ini harus dipending terlebih dahulu.

Tidak hanya itu, kegiatan prioritas pemerintah daerah yang mengharuskan terjadinya refocusing kegiatan untuk percepatan penanganan Covid-19. Dan dampak terakhir dirasakan pada sektor pendidikan yang mengharuskan anak-anak kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara virtual di rumah masing-masing.

Dalam kesempatan secara virtual ini, Ning Ita membocorkan rahasia pemerintah daerah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 di Kota Mojokerto. Yang pertama adalah peran aktif masyarakat menghadapi tatanan hidup baru atau new normal seperti menciptakan kampung tangguh, kampung mantab dan kampung aman dalam tatanan new normal produktif aman Covid-19. Selain itu, menerbitkan Peraturan Walikota tentang SOP Protokol Kesehatan yang meliputi tujuh sektor (perhubungan, kesehatan, perdagangan, pendidikan, pariwisata, perekonomian dan pelayanan publik).

"Dalam formula terakhir adalah meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mendorong produktifitas kreatifitas masyarakat dan disiplin protokol kesehatan dengan penuh kesadaran serta tanggung jawab. Untuk itu, kita harus menang melawan Covid-19 dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan penuh sara tanggungjawab demi mewujudkan Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat," tegas Ning Ita. 

Masih kata Ning Ita, berkaca dari negara lain yang saat ini telah sukses melalui krisis Covid-19 dengan menerapkan berbagai macam tindakan dan aturan tegas. Misalnya seperti di Uni Emirat Arab, pemerintah di sana dengan tegas menerapkan denda kepada masyarakat atau orang yang dinyatakan positif Covid-19, maka ia harus menjalankan pemeriksaan kedua.

Jika ia menolak, maka ia mendapatkan sanksi berupa denda berkisar dari 1000 hingga 50.000 dirham atau senilai Rp. 3.850.000 hingga Rp. 190 juta. Hal itu dilakukan agar lebih patuh menghadapi kondisi Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan. Peraturan ini tentunya menjadi pemaksa masyarakat agar patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. Tidak hanya denda, pemerintah juga memberikan reward bagi warga yang memiliki inovasi yang dapat membawa perubahan bagi wilayahnya masing-masing," tandas Ning Ita. (Joe)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.