
MALANG (Lenteratoday) - Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, saat ini tengah mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19. Terlebih dalam menghadapi Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) mendatang.
Direktur RSSA, Dr. dr. Mochammad Bachtiar Budianto, menyatakan bahwa meskipun saat ini belum ditemukan kasus baru Covid-19 yang dirawat di RSSA. Namun pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan lonjakan kasus.
"Meskipun sampai saat ini tidak ada kasus, RSSA sudah menyiapkan, tim, SDM (Sumberdaya Manusia), sarana prasarana khusus, InsyaAllah kita sudah siap bila memang harus menghadapi lonjakan kasus, tetapi kita harapkan tidak seperti itu," ujar Bachtiar, dalam konferensi pers pada Senin (18/12/2023).
Untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus tersebut, sambung Bachtiar, RSSA juga telah menyiapkan lebih dari 30 ruang isolasi khusus pasien Covid-19.
Bachtiar juga memaparkan adanya peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Timur. Disebutkannya, kasus harian pada Kamis (14/12/2023) kemarin, mencapai 23 orang yang terkonfirmasi positif. Sedangkan kasus mingguan mencapai 119 orang dengan 3 kasus kematian dari Kamis (7/12/2023) hingga Rabu (13/12/2023).
Menurutnya peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini diduga karena mutasi virus dan turunnya efektivitas vaksin, bersamaan dengan tingginya mobilitas masyarakat serta penurunan ketaatan terhadap protokol kesehatan.
Bachtiar menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan demi meminimalisir risiko penularan Covid-19. Menurutnya, lonjakan kasus yang terjadi di beberapa negara tetangga saat ini telah menjadi perhatian serius bagi Indonesia.
"Untuk itu, masyarakat juga dihimbau menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga protokol kesehatan dengan cuci tangan, menggunakan masker saat di keramaian, batasi waktu berada di ruang tertutup dan ramai, makan dengan gizi seimbang," katanya.
"Biasanya kalau sampai di Surabaya ada, risiko ke sini (Malang Raya) tetap ada, tapi kami harapkan InsyaAllah tidak, yang penting masyarakat tidak takut, tetapi waspada, mudah-mudahan masyarakat kita tetap sehat dan prokes-nya terjaga," terangnya.
Terpisah, Kepala Instalasi Pelayanan Infeksi Terpadu RSSA, Dr. dr. Susanthy Djajalaksana, menjelaskan bahwa layanan pasien Covid-19 akan diisolasi dari pasien non-Covid-19. Dengan mengikuti standar prosedur yang ketat.
"Saat ini, kami telah menyiapkan langkah-langkah berupa peningkatan ruang rawat inap pasien Covid-19 serta sarana medis dan diagnostik. Ruang isolasi khusus Covid-19 kami perluas menjadi 65 kamar jika terjadi lonjakan yang tidak diinginkan," ujarnya.
Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, dalam menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19, pihaknya saat ini tengah gencar menyediakan fasilitas vaksinasi. Yang bertempat di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma), RS, dan puskesmas di wilayah Kota Malang.
Sebab menurutnya, saat ini capaian vaksin booster pertama dan kedua di Kota Malang, masih belum mencapai 100 persen. "Kalau (capaian) booster 1, itu sudah 90 persen, booster 2 masih di angka 80 persen. Tapi kalau untuk vaksinasinya, kemarin yang dosis 1 dan 2 sudah 100 persen. Dosis 1 mungkin sudah lebih dari 115 persen. Jadi yang belum lengkap booster itu akan ditingkatkan fasilitasnya," tegas Husnul.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH