22 April 2025

Get In Touch

Kasus Bunuh Diri di UB, Pihak Kampus Bakal Lakukan Evaluasi Mendalam

TKP Dugaan Bunuh Diri seorang perempuan dari lantai 12 Filkom UB, Kamis (14/12/2023). (Santi/Lenteratoday)
TKP Dugaan Bunuh Diri seorang perempuan dari lantai 12 Filkom UB, Kamis (14/12/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Universitas Brawijaya (UB) telah merencanakan untuk melakukan evaluasi mendalam. Menyusul penemuan jenazah yang diduga bunuh diri dari gedung Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) UB, Kamis (14/12/2023) kemarin.

Kabag Humas UB, Tri Wahyu Basuki, mengungkapkan bahwa pertemuan dengan stakeholder terkait telah dilakukan. Guna merumuskan langkah-langkah pencegahan demi mengantisipasi kejadian serupa di masa depan. Khususnya terkait dugaan motif kesehatan mental yang mungkin menjadi penyebab dalam peristiwa tersebut.

"Terutama kalau dugaan bahwa motif kejadian ini dikarenakan ada masalah penyakit pribadi, mungkin hubungan dengan mental, kami akan membuat sebuah rancangan kurikulum agar mahasiswa tidak enggan untuk konsultasi," ujar Kabag Humas UB tersebut, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (15/12/2023).

Pria yang akrab dengan sapaan Trois ini, menambahkan, meskipun layanan konsultasi telah ada. Namun pihak UB menghendaki bahwa layanan tersebut masih belum dioptimalkan dengan baik oleh mahasiswa. Padahal menurutnya, layanan tersebut merupakan langkah untuk mendeteksi mahasiswa yang membutuhkan pendampingan psikolog.

"Paling tidak, minimal bisa melacak kalau ada mahasiswa yang memang membutuhkan dampingan psikolog," tambahnya.

Lebih lanjut, Trois juga menegaskan dukungan penuh UB kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini. Menurutnya, Polda Jatim juga turut terlibat dalam mendalami bukti dari rekaman CCTV di gedung Filkom. Namun, pihaknya mengaku kampus masih terbatas dalam mengemukakan detail teknis penyelidikan.

"Kan mungkin alat-alat dari pihak sini gak lengkap, dan untuk melengkapi kebutuhan investigasi, diadakan itu (penyelidikan CCTV oleh Polda Jatim). Tapi detailnya seperti apa, kami belum tahu hasilnya. Dari koordinasi tadi pagi, itu kami belum tahu seperti apa langkahnya. Hanya memang sedang didalami oleh pihak kepolisian, dari lantai 1 sampai lantai 8 gedung Filkom," paparnya.

Tak hanya itu, Trois juga menyebutkan bahwa pertimbangan evaluasi keamanan gedung, juga disampaikan oleh Wakil Dekan 2 Filkom UB. Mengutip pernyataan dari WD 2 tersebut, Trois menjelaskan bahwa konsultan akan ditunjuk untuk mengevaluasi lantai-lantai gedung yang dianggap rawan, guna memperbaiki sistem keamanan.

"Minimal akses untuk keluar masuk dari sana akan dipersulit. Kalau kajian sebelum membangun memang sudah diarahkan ke sana, kita juga ada divisi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L). Tapi di lapangan kita gak tahu juga. Secara aturan kita sudah ketat," tukasnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, pihak kepolisian telah melakukan olah TKP usai kejadian tersebut pada Kamis (14/12/223). Dari hasil pengumpulan barang bukti dan penyelidikan sementara, korban diketahui berinisial LS (24) dari Fakultas Matematika dan IPA(FMIPA) angkatan 2018. Namun, korban dinyatakan tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa UB dikarenakan telah mengundurkan diri sejak tahun 2019 lalu, diduga akibat penyakit yang dideritanya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.