SURABAYA (Lenteratoday) -Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya menggelar peringatan Hari Anak dan Disabilitas Sedunia 2023, pada Selasa (12/12/2023) di Balai Budaya Kompleks Balai Pemuda Surabaya.
Bertema 'Arek Suroboyo Buat Bangga Indonesia', kegiatan ini dirancang oleh anak-anak Surabaya, dan digelar atas kerja sama antara Pemkot Surabaya, Aku Cinta Indonesia, Plato Foundation, Forum Puspa Srikandi Kota Suranbaya, dan UNICEF Indonesia.
Hadir 750 peserta dari berbagai unsur termasuk perwakilan anak-anak mancanegara. Ditampilkan banyak karya dan talenta arek-arek Suroboyo, di antaranya adalah Penampilan Aksi Cinta Indonesia, Bedah Lagu "Ku Tak Sendiri oleh Naomi Olivia, Tarian "Eisa" oleh Surabaya Japanese School, Fashion Show & Tari "Jejer Gandrung Kembang Menur" oleh Teman Disabilitas, dan Barongsai-SMP Muhammadiyah.
Selain itu juga ada Kolaborasi Musik antara St. Yosef-Aksi Cinta Indonesia-Forum Anak Surabaya-Mulyojoyo Enterprise, Cover Lagu & Pameran Karya "Arek Suroboyo Ayo Berkarya, Apresiasi Karya Pemenang "Arek Suroboyo Ayo Berkarya", Apresiasi Fotografi Teman Disabilitas dari Rumah Anak Prestasi Dinas Sosial Kota Surabaya, dan juga Deklarasi Hari Anak Sedunia.
"Pemerintah Kota Surabaya punya komitmen bagaimana peran anak itu bisa menjadi bagian dari pembangunan kota Surabaya," ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menghadiri acara ini.
Menurut Wali Kota Eri, anak-anak harus mendapat kenyamanan di Kota Surababaya ini dan berani mengeluarkan pendapat. Dengan keberhasilan anak-anak membuat gelaran ini, menunjukkan bahwa Surabaya siap menuju ke kota layak anak internasional.
Banyak program yang disediakan Pemkot Surabaya untuk anak-anak di Surabaya. Di antaranya adalah Duta Generasi Berencana (Duta Genre), Forum Anak Surabaya (FAS), podcast, yang mendukung anak untuk berani mengeluarkan pendapat.
Tak hanya itu, anak-anak juga dilibatkan dalam penyambutan tamu-tamu dari luar negeri. Seperti penyambutan perwakilan UNICEF Jepang beberapa waktu lalu. Anak Surabaya fasih berbahasa Inggris untuk menyambut tamu-tamu tersebut.
Direktur Plato Foundation Dita Amalia mengatakan, kegiatan hari anak sedunia merupakan aksi tahunan yang ditujukan anak-anak dan oleh anak-anak, yang menandai diadobsinya konversi hak-hak anak pada tahun 1989.
"Hak anak adalah hak asasi manusia. Pada hari anak sedunia, anak-anak termasuk anak disabilitas diberikan ruang bersuara mengenai isu-isu yang penting bagi mereka dengan cara mereka sendiri," jelasnya.
Atas berlangsungnya gelaran ini, ia juga mengapresiasi anak-anak Surabaya berhasil merancang rangkaian kegiatan ini. Baginya, anak-anak Surabaya luar biasa, tidak hanya bisa berada di atas panggung, tapi juga ketika mereka mengorganisir acara ini.
Sebelumnya, berlangsung serangkaian lomba diikuti oleh pelajar Kota Surabaya melalui "Ayo berkarya". Wali Kota Eri memberikan hadiah kepada para pemenang.
Tidak kalah penting, juga terdapat acara puncak berupa aksi dan karya yang menggambarkan peran arek-arek Suroboyo untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan, yang ditutup dengan mendeklarasikan komitmen bersama untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual pada setiap anak di Surabaya.
Reporter: Jannatul Firdaus|Editor: Arifin BH
.jpg)
.jpg)
