
BUKITTINGGI (Lenteratoday) - Lagi, tiga orang korban erupsi Gunung Marapi dinyatakan meninnggal dunia hingga Senin (4/12/2023) malam. Ketiga korban tersebut merupakan bagian dari tujuh korban yang diterima Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), yang ditunjuk sebagai Posko Antemortem.
"Sejak pagi hingga malam ini RSAM menerima total tujuh korban yang merupakan pendaki Gunung Marapi yang mengalami erupsi. Empat menderita luka bakar dan tiga lainnya meninggal," kata Direktur Utama RSAM Busril di Bukittinggi, Selasa (5/12/2023).
Ia merinci ketujuh korban adalah Aditya (21) jenis kelamin laki-laki asal Pekanbaru dengan kondisi selamat dan menderita luka bakar. Pasien kedua atas nama Zhafirah (19), perempuan asal Padang, dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Jamil Kota Padang. Pasien ketiga atas nama Naomi (19) jenis kelamin perempuan dengan kondisi selamat dan diizinkan pulang bersama keluarganya.
"Pasien keempat, Achmad Firman (20) laki-laki menderita luka bakar juga dirujuk ke Padang," kata Busril.
Sementara tiga korban yang dinyatakan meninggal dunia masing-masing, Muhammad Adan (21) dan Nazatra (22) asal Pekanbaru, Riau, serta Muhammad Teguh (20) asal Padang.
"Data semua korban sudah diketahui, mereka yang luka bakar dalam perawatan maksimal. Satu orang korban selamat nama Naomi asal Pekanbaru sudah dinyatakan bisa dibawa pulang keluarganya," kata Busril.
Menurutnya, proses identifikasi sudah disesuaikan dengan protokol Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar hingga identitas korban sudah diketahui secara pasti.
"Sudah sesuai prosedur DVI Polda Sumbar ditambah pencocokan dengan keluarga dan kerabatnya, saat ini hanya satu keluarga korban yang belum berada di RSAM," katanya.
Sebelumnya, Humas Kantor SAR Kota Padang, Sumatera Barat, Jody Harryawan menyatakan sebanyak 12 orang pendaki Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat dalam pencarian.
“Semua ada 75 orang meliputi 49 orang sudah turun, 26 orang belum (turun). Dari 26 orang itu tiga orang selamat, 11 meninggal, dan 12 orang masih pencarian,” katanya dikutip dari Antara, Senin (4/12/2023).
Jody menjelaskan terdapat total 75 orang pendaki Gunung Marapi dengan 49 orang diantaranya sudah turun dan sebanyak 26 orang sisanya belum turun.
Dari 26 orang yang belum turun meliputi sebanyak 11 orang pendaki dalam keadaan meninggal dunia yang sedang dibawa oleh tim gabungan untuk turun, tiga orang pendaki dalam proses turun, dan 12 orang yang belum ditemukan.
“Yang 14 orang sudah ditemukan tim SAR tapi kondisinya 11 orang meninggal dan sudah di-packing, sedangkan tiga orang (selamat) belum sampai bawah karena mereka masih proses evakuasi ke posko,” kata Jody.
Jody menjelaskan proses pencarian para pendaki sempat dihentikan pada Senin (4/12/2023) pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB karena Gunung Marapi terus mengalami erupsi sehingga para tim gabungan menyelamatkan diri terlebih dahulu.
Meski tim gabungan sempat kembali ke bawah untuk menyelamatkan diri dari erupsi, namun proses pencarian saat ini sudah kembali dilanjutkan seiring dengan meredanya erupsi Gunung Marapi.
Secara rinci Jody menyebutkan terdapat ratusan orang yang tergabung dalam tim gabungan ini, baik yang berada di Gunung Marapi maupun di posko bawah.
Ratusan orang tersebut terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), pemadam kebakaran, dan sebagainya, baik dari Provinsi Sumatera Barat maupun provinsi sekitar.
“Timnya yang di gunung saja itu 120 orang yang sudah naik, di posko lebih dari itu. Tadi dihentikan sementara karena ada erupsi susulan, jadi mereka menyelamatkan diri. Sekarang sudah mulai melakukan pencarian lagi,“ kata Jody. (*)
Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi