21 April 2025

Get In Touch

Kendalikan Inflasi, Pemkot Malang Bagikan 4.820 Bibit Cabai ke Masyarakat

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Malang, Diah Ayu Kusuma bersama Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, saat membagikan bibit cabai rawit di Balai Benih Ikan Tlogowaru, Kedungkandang, Selasa (28/11/2023). (Santi/Lenteratoday)
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Malang, Diah Ayu Kusuma bersama Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, saat membagikan bibit cabai rawit di Balai Benih Ikan Tlogowaru, Kedungkandang, Selasa (28/11/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang membagikan sebanyak 4.820 bibit cabai rawit kepada 25 gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Selasa (28/11/2023). Langkah ini sejalan dengan upaya mengatasi kenaikan inflasi sebesar 0,8 persen pada Oktober 2023, terutama yang disebabkan oleh naiknya harga cabai.

"Ini diserahkan kepada kelompok urban farming, kelompok tani, dan kelompok wanita tani. Tujuannya untuk mempermudah upaya penumbuhan dan pengembangan cabai rawit, agar memenuhi kebutuhan cabai di Kota Malang. Diharapkan juga bisa mengurangi angka inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga cabai di Kota Malang," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, ditemui usai acara penyerahan bibit.

Slamet menambahkan, pihak Dispangtan Kota Malang akan berkomitmen untuk melakukan pemantauan secara berkala. Guna memastikan efektivitas dan penggunaan yang tepat dari bibit cabai yang telah dibagikan dalam memerangi inflasi.

"Nanti kita monitoring, buat grup WA, anggotanya ya siapa-siapa yang sudah kita beri bantuan ini. Nanti kita lihat proses pertumbuhan bibit ini. Nanti dua minggu lagi dari BI juga akan menyalurkan bibit cabai sebanyak 5 ribu bibit, tapi itu akan bertahap, bukan hari ini. Kemudian bantuan pupuk organik cair berasal dari BUMD Tugu Aneka Usaha (Tunas) Kota Malang, sebanyak 20 liter," urainya.

Terpisah, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, menambahkan, setiap kelompok tani akan mendapat alokasi sebanyak 250 bibit cabai rawit.

Diah juga menyampaikan, pentingnya program ini dalam memberdayakan lahan masyarakat serta memastikan ketersediaan pangan di tingkat keluarga. Ia juga menegaskan bahwa program ini mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang fokus pada upaya mengendalikan inflasi yang dipicu oleh komoditas pangan seperti cabai.

"Sehingga harapannya kalau permintaan cabai ini bisa dipenuhi sendiri di keluarga maka harga yang merangkak naik ini bisa dikendalikan, sehingga inflasi pangan bisa terkendali," tambahnya.

Menurut Diah, meskipun potensi panen cabai berkisar antara 1,5 hingga 2 bulan ke depan. Namun dikatakannya, fokus utama program ini adalah pada upaya edukasi kepada masyarakat tentang kemudahan menanam cabai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, terutama dalam menghadapi fluktuasi harga cabai di pasar lokal.

"Minimal kebutuhan cabai di rumahnya itu terpenuhi dengan dia menanam cabai sendiri. Gak perlu bingung karena cabai naik. Kemarin harga cabai di pasar Oro-oro Dowo masih naik, hari Jumat kemarin di harga Rp 95 ribu. Kalau hari ini Rp 90 ribu, itu di Pasar Mergan," tukasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.