
SURABAYA (Lenteratoday) - Dua jet tempur Cina terpantau “mengorbit” sebuah pesawat Philipina yang berpatroli dengan Australia di Laut Cina Selatan, kata pemerintah Philipina pada Minggu (26/11/2023). Lebih lanjut dijelaskan bahwa penguntitan tersebut tidak menyebabkan insiden atau bentrokan apa pun.
Militer Philipina dan Australia melakukan latihan laut dan udara selama dua hari di zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara Asia Tenggara tersebut, beberapa hari setelah Manila mengadakan patroli dengan Amerika Serikat ketika negara-negara Pasifik dengan waspada memandang Cina yang semakin agresif dalam sengketa Laut Cina Selatan.
Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang merupakan jalur perdagangan kapal senilai lebih dari US$3 triliun (Rp46 kuadriliun) per tahun, termasuk sebagian yang diklaim oleh Philipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim Cina tidak memiliki dasar hukum.
Dengan patroli yang dilakukannya, Philipina meningkatkan upaya untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai “aktivitas agresif” Cina di Laut Cina Selatan, wilayah yang juga menjadi titik panas ketegangan Cina dan AS terkait operasi angkatan laut.
Cina menuduh Philipina mengerahkan “pasukan asing” untuk berpatroli di Laut Cina Selatan dan menimbulkan masalah.
“Hal ini dikonfirmasi berdasarkan laporan yang diterima bahwa dua jet tempur Cina terpantau mengorbit A-29B Super Tucano Philipina di sekitar Hubo Reef di Laut Philipina Barat,” kata kepala kantor urusan masyarakat militer Philipina, Xerxes Trinidad.
Laut Philipina Barat merupakan istilah Manila bagi perairan di Laut Cina Selatan yang termasuk dalam ZEE-nya.
Setelah mengorbit, pesawat Cina melanjutkan rute penerbangannya tanpa insiden lebih lanjut, kata Trinidad.
Panglima militer Philipina, Romeo Brawner, mengatakan negaranya mempunyai hak untuk melakukan patroli bersama dengan sekutunya guna mendorong “tatanan internasional berbasis aturan”.
Turut serta dalam latihan gabungan ini adalah dua kapal angkatan laut Philipina dan lima pesawat pengintai Philipina, serta kapal fregat Australia Toowoomba dan pesawat pengintai maritim P8-A. (*)
Sumber : Tempo/reuters | Editor : Lutfiyu Handi