
Di tengah pandemi viruscorona (Covid-19), ahli kesehatan mengingatkan adanya penyakit legionnaire yangjuga berpotensi menyebabkan kematian.
Legionnaire juga memilikigejala yang sama dengan Covid-19, yakni demam, batuk kering, sesak napas dannyeri otot. Penyakit tersebut muncul di wilayah yang bangunannya takdipakai selama beberapa waktu karena ditutup.
Bangunan yang sebelumnyaditinggalkan berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya penyakit legionnaire.Penyakit pernapasan penyebab pneumonia berat dan dapat mematikan bila pasientak dirawat segera.
Namun, orang tidak bisamengenali penyakit legionnaire dari orang yang terinfeksi. Penyakit inimenginfeksi orang-orang melalui tetesan air inhalasi atau kabut yang membawabakteri Legionella pneumophila.
"Legionnaires tidakmenyebar dari orang ke orang tetapi menyebabkan wabah melalui tetesan air udarayang terkontaminasi dari sumber termasuk pancuran, keran, sistem pendinginudara, kolam spa, kolam air panas dan air mancur," menurut Anne Clayson,associate professor di bidang kesehatan dan kesehatan kerja di University ofManchester seperti dilansir Medical Daily.
Bakteri L. pneumophilaumumnya hidup di lingkungan yang hangat dan mendapatkan makanan dari endapanpipa. Bangunan yang lama tidak dipakai memungkinkan bakteri berkembang biak danakhirnya mencemari sistem air.
"Semua sistem airberisiko terhadap kontaminasi yang sebenarnya bisa dicegah ini, tetapi bangunanyang tidak aktif dan dinonaktifkan paling berisiko," kata Clayson dalamsebuah artikel yang diunggah di Conversation.
Clayson mengatakanorang-orang kemungkinan melihat penyebaran penyakit legionnaire secaratiba-tiba di negara-negara yang menutup sejumlah besar bangunan karena lockdownseperti Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris dan Belanda.
Sebelum pandemi,negara-negara tersebut sudah menghadapi masalah karena tingginya kasus penyakitlegionnaire. Pada 2017, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris dan Belandamencakup 70 persen dari semua kasus di Eropa.
Clayson mengatakanpenyakit legionnaires juga menargetkan orang-orang yang berisiko tinggitertular Covid-19. Kedua penyakit dapat dengan mudah mempengaruhi orang dewasayang lebih tua, pria dan mereka yang memiliki kondisi paru-paru kronis danpenyakit lain, seperti diabetes.
Clayson menyarankanpejabat publik dan swasta perlu memeriksa komprehensif sistem air di kantor,sekolah, pabrik dan bangunan lain untuk mengurangi risiko penyakit legionnaire.
Penyakit legionnairesbiasanya muncul 2 sampai 10 hari setelah bakteri legionella masuk ke dalamtubuh. Penyakit legionnaires biasanya diawali oleh tanda-tanda berikut:
- Pusing
- Nyeri otot
- Tubuh menggigil
- nDemam tinggi,hingga 40 derajat celcius
Dihari ke-2 dan ke-3, penderitaakan mengalami gejala tambahan sebagai berikut:
- Batuk berdahakdan terkadang disertai darah
- Nafas menjadipendek
- Nyeri hebat padadada
- Mual, muntah, dandiare,
- Perubahan kondisimental
Penyakit legionnaires biasanya menyerang paru-paru, namun terkadang penyakit ini dapat menyebabkan infeksi pada bagian tubuh lainnya, seperti jantung. Artikel ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari Seni (15/6/2020) -Ist/abh.