20 April 2025

Get In Touch

Komisi I DPR Kutuk Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza

Tentara Israel berdiri di dekat kotak berlabel Perbekalan Medis di kompleks RS Al Shifa, di tengah operasi darat mereka melawan kelompok Islam Palestina Hamas (Reuters)
Tentara Israel berdiri di dekat kotak berlabel Perbekalan Medis di kompleks RS Al Shifa, di tengah operasi darat mereka melawan kelompok Islam Palestina Hamas (Reuters)

JAKARTA (Lenteratoday) -Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengutuk keras serangan Israel yang merusak Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

"Kami mengutuk keras kejahatan yang dilakukan oleh Israel dengan membombardir dan mengepung Rumah Sakit Indonesia di Gaza, hingga menewaskan 12 tenaga kesehatan Palestina," kata Meutya Hafid di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Meutya mengatakan Israel telah melanggar konvensi bahwa orang sakit dan terluka, staf medis, rumah sakit, serta fasilitas medis harus dilindungi saat perang.

"Israel jelas melakukan kejahatan perang di Gaza," tegasnya.

Dia mendesak kejahatan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza harus segera dihentikan bagaimana pun caranya.

Indonesia telah berupaya melalui Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan Keamanan PBB, Sidang Darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, hingga melakukan pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Upaya itu dalam rangka meminta dukungan gencatan senjata di Gaza. Namun, Israel terus melakukan serangan secara membabi buta terhadap rakyat Palestina di Gaza," kata Meutya.

Dia menilai ada cara lain yang bisa dilakukan dunia internasional dalam menekan Israel.

Cara itu pernah dilakukan saat menghentikan sistem apartheid di Afrika Selatan pada tahun 1990-an; di mana saat itu tidak hanya berasal dari dalam negeri Afrika Selatan, tetapi juga ada tekanan dari dunia internasional.

"Indonesia bisa menjadi pencetus dan membawanya ke dunia internasional; dan bila gerakan internasional menekan Israel semakin meluas, maka bisa terjadi game changer yang hasilnya bisa sangat positif bagi masyarakat Palestina, baik di Gaza maupun di Tepi Barat," ujar Meutya.

Jadikan kuburan

Kementerian Kesehatan Gaza menuduh Israel berusaha mengubah Rumah Sakit Indonesia menjadi "kuburan massal."

Dilansir dari AA.com, setidaknya ada 12 orang tewas dalam penembakan Israel yang menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza utara pada hari Senin, 20 November 2023 kemarin.

Kementerian Dalam Negeri di wilayah yang diblokade itu juga mengatakan beberapa orang tewas dan terluka dalam serangan Israel terhadap pengungsi yang mencoba meninggalkan fasilitas tersebut.

"Pendudukan Israel berusaha mengubah rumah sakit menjadi kuburan massal seperti yang mereka lakukan di Kompleks Al-Shifa” di Kota Gaza, kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra kepada Anadolu.

"Pendudukan mencoba mengulangi tindakannya di Kompleks Medis Al-Shifa di Rumah Sakit Indonesia, yang merupakan tulang punggung layanan kesehatan di Jalur Gaza utara,” kata juru bicara tersebut.

Sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober setelah serangan Hamas, setidaknya 13.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 9.000 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 30.000 lainnya terluka.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut.

Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit. Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 menurut angka terbaru yang dilaporkan (*)

Sumber: Antara-Anadolu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.