20 April 2025

Get In Touch

Hizbullah Terus Konfrontasi dengan Israel, Netanyahu Baik Ancam

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah ( AFP/File photo)
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah ( AFP/File photo)

SURABAYA (Lenteratoday) - Hizbullah menyatakan akan tetap melakukan konfrontasi dengan Israel. Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan kelompok bersenjatanya telah menggunakan senjata jenis baru untuk menyerang Israel.

Dilansir Al Arabiya, Minggu (12/11/2023), keterangan itu disampaikan Nasrallah pada Sabtu (11/11/2023) waktu setempat. Nasrallah menyatakan ada peningkatan operasi Hizbullah di sepanjang garis depan mereka dengan Israel.

"Terdapat peningkatan kuantitatif dalam jumlah operasi, ukuran dan jumlah sasaran, serta peningkatan jenis senjata," kata Nasrallah.

Nasrallah mengatakan Hizbullah telah menggunakan rudal dalam konfrontasi dengan pasukan Israel. Kelompok tersebut juga telah mengkonfirmasi penggungaan senjata drone untuk pertama kalinya dalam konflik tersebut.

Bahkan, dalam pernyatannya, Nasrallah menegaskan Hizbullah telah menyerang kota Kiryat Shmona di Israel Utara untuk pertama kalinya. Serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan tiga gadis dan lansia yang dilakukan pasukan Israel awal bulan ini. "Front ini akan tetap aktif," ujar Nasrallah.

Terkait konfrontasi terebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memberikan peringatan keras kepada kelompok Hizbullah dari Lebanon. Dia meminta Hizbullah untuk tidak ikut terlibat perang antara Israel dan Hamas.

"Jangan membuat kesalahan dengan berperang. Itu akan menjadi kesalahan dalam hidup Anda… Masuknya Anda ke dalam perang akan menentukan nasib Lebanon," ujar Netanyahu.

Netanyahu juga mengatakan awalnya bicara soal keinginan agar Israel mendapatkan kendali penuh di Gaza. Dilansir Al Jazeera, Netanyahu ingin mengesampikan peran pemerintahan Otoritas Palestina saat ini di Gaza. Dia menolak memberikan kendali kepada otoritas tersebut di Gaza.

"Pasti ada hal lain di sana," kata Netanyahu.

Dia menjawab pertanyaan soal apakah Otoritas Palestina, yang memiliki sebagian kendali administratif di Tepi Barat yang diduduki, dapat memerintah Gaza setelah perang.

"Tidak akan ada otoritas sipil yang mendidik anak-anak mereka untuk membenci Israel, membunuh warga Israel, dan melenyapkan negara Israel," sambung Netanyahu. (*)

Sumber : detik | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.