
KEDIRI (Lenteratoday)-Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah meminta kepada seluruh Organisasi Perangkat daerah (OPD) mencermati indikator-indikator yang belum tercapai. Di sisa waktu yang ada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) harus bisa dikejar, untuk itu harus disiapkan rancangan teknokratik.
Semua OPD juga diingatkan memahami tugas dan fungsi dengan melihat Rencana Strategi (Renstra) masing-masing. Semua OPD jangan hanya melakukan kegiatan rutin, namun juga harus mulai berinovasi. Diharapkan inovasi-inovasi yang dihasilkan bisa mencapai target.
Permintaan tersebut disampaikan Zanariah saat memimpin rapat koordinasi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (RAPBD)2024 di Ruang Joyoboyo Balai Kota, Kamis (9/11/2023).Rapat ini bertujuan mengetahui laporan dan penjelasan proses RAPBD tahun 2024. Serta capaian indikator kinerja Pemkot Kediri.
Pemkot Kediri memiliki 40 indikator kinerja. Dari 40 indikator tersebut 80 persen atau 32 indikator masuk dalam kategori sangat tinggi, 15 persen atau 6 indikator masuk kategori tinggi, 2,5 persen atau 1 indikator masuk kategori sedang, dan 2,5 persen atau 1 indikator masuk kategori rendah.
Indikator yang masuk dalam kategori sedang adalah peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan indikator kategori rendah adalah jumlah Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM). Dimana dua indikator tersebut menjadi fokus dari Pemkot Kediri.
Tak hanya itu, ada pula capaian standar pelayanan minimal (SPM) Kota Kediri tahun 2022. SPM ini memiliki 29 indikator dari 6 urusan wajib pelayanan dasar. Urusan pendidikan capaiannya 98 persen, urusan kesehatan 92,02 persen, urusan pekerjaan umum 94,36 persen, urusan perumahan rakyat 100 persen, urusan trantibumlinmas 89,91 persen, dan urusan sosial 92,32 persen.
"Selain melihat indikator kinerja kita juga harus lihat Standar Pelayanan Minimal (SPM)-nya. Tidak hanya berfokus pada target yang belum tercapai rekan-rekan OPD juga harus meningkatkan indikator yang sudah tercapai," ujarnya.
"Ini laporan tahun 2022 dan tahun 2023 sedang kita jalani. Semoga ada hasil yang sudah kita capai. Saya juga minta semua OPD memikirkan bagaimana meningkatkan PAD dari kewenangan masing-masing," tambahnya.
Optimalisasi penyerapan anggaran
Sebelumnya, Zanariah mengingatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan optimalisasi penyerapan anggaran mengingat kurang dari dua bulan tahun anggaran (TA) 2023 habis.
Beberapa OPD yang mempresentasikan programnya yakni Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Kesehatan, serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Setelah mendengarkan paparan dari beberapa OPD, Pj Wali Kota Kediri memberikan beberapa arahan. Salah satunya kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. "Bila biasanya kota ciri khasnya adalah barang dan jasa. Untuk ketahanan pangan Kota Kediri, saya rasa boleh keluar dari ciri khas tersebut. Karena 3,5 tahun pandemi, daerah kabupaten atau kota yang kuat pertanian itu hebat mereka bisa bertahan," ujarnya.
Hadir pula dalam rapat ini Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Asisten Administrasi Umum Tanto Wijohari, serta Kepala OPD Pemkot Kediri.
Reporter: Gatot Sunarko|Editor: Arifin BH