
SURABAYA (Lenteratoday) - Warga Surabaya tumplek blek sepanjang Jalan Pahlawan hingga Balai Kota Surabaya. Mereka antusias menyaksikan gelaran Parade Surabaya Juang, yang diselenggarakan Minggu (5/11/2023) sore.
Gelaran ini merupakan salah satu rangkaian acara memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November esok. Maka Surabaya sebagai Kota Pahlawan, akan banyak menggelar perayaan menjelang Hari Pahlawan, salah satunya adalah Parade Juang ini.
Dibuka dengan teatrikal di Jalan Pahlawan, Wali Kota Surabaya membacakan pidato Gubernur Soerjo kala itu. Gubenur Soerjo yang telah diberi kewenangan oleh Presiden Soekarno terkait ultimatum pasukan Inggris untuk menyerah, memilih tetap melawan mereka. Hingga akhirnya terjadilah perang 10 November.
"Alhamdulillah tadi kita membacakan pidatonya Gubernur Suryo. Sekaligus di situ tidak ada kata-kata sepakat sehingga terjadilah pertempuran itu," ungkap Wali Kota Eri saat ditemui usai acara.
Ia juga memberi pesan kepada masyarakat Surabaya, untuk selalu ingat pesan Bung Karno. Pesan itu berbunyi "perjuangan saya lebih mudah karena melawan penjajah, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri". Maka Wali Kota Eri menegaskan, pesan itu harus dipegang selalu oleh warga Surabaya. Ia juga memohon kepada warga Surabaya untuk tetap berjuang bersama, tetap bersatu memegang tali silaturahim, untuk persatuan bangsa dan negara.
"Karena kita harus bisa merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kebodohan, merdeka dari stunting.
Maka kalimat Bung Karno tadi yang harus kita camkan dan masukkan ke dalam hati kita," ungkapnya.
Parade juang tahun ini memiliki konsep cerita sejarah yang berurutan. Mulai dari Surabaya Rumah Pergerakan di 1908-1945, menunjukkan pahlawan-pahlawan nasional di Indonesia, hingga perang Surabaya, korban perang dan pengungsi, hingga Surabaya menjadi Kota Pahlawan.
"Jadi kita ini setiap tahun akan berusaha untuk merubah apa yang kita lakukan di Parade Juang. Sehingga semangat itu tidak pernah pudar jadi kita mengingat masa lalu, mengingat perubahan-perubahan lah," ungkap Eri.
Tahun ini, Parade Surabaya Juang diikuti sebanyak 7.000 lebih peserta yang dari prajurit TNI, Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, berbagai komunitas sejarah dan pemuda, serta organisasi kemasyarakatan di Indonesia. Sehingga ia berharap dengan Parade Juang ini dapat mengikatkan tali persatuan untuk terus berjuang, karena baginya perjuangan masyarakat Indonesia, warga Surabaya khususnya belum selesai.
"Selama masih ada kemiskinan, selama masih ada kebodohan, masih ada stunting, ada kematian ibu dan anak ada gini rasio, maka perjuangan kita belum selesai," tegasnya.
Reporter : Jannatul Firdaus/Editor: widyawati