
MALANG (Lenteratoday) -Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana untuk segera memperbaiki jembatan kaca yang terletak di Kampung Warna-warni Jodipan (KWJ). Rencana ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, setelah menggelar rapat koordinasi dengan perwakilan warga dari KWJ dan Kampung Tridi.
Perbaikan jembatan kaca ini akan menggunakan anggaran insidentil yang disediakan dalam APBD tahun 2023. Baihaqi menegaskan bahwa meskipun konstruksi jembatan kaca dinilai aman, perlu ada perbaikan karena telah terjadi retakan dan sealant kaca yang telah memuai.
"Tetapi meskipun begitu, ini juga dalam rangka memberikan keamanan yang lebih tinggi, maka kemarin kami diperintahkan oleh pimpinan untuk jembatan ditutup sementara dulu," ujar Baihaqi, ditemui usai rakor di Balai Kota Malang, Selasa (31/10/2023).
Baihaqi juga mengatakan bahwa dalam rakor tersebut, turut dihadiri oleh Dinas PUPR-PKP Kota Malang. Menurutnya, hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk segera memulai tindakan perbaikan, meskipun waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan masih harus melalui perhitungan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Ini juga dimonitor oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mereka menanyakan hal ini. Berati ini memang menjadi atensi karena memang setelah kejadian di Banyumas Jawa Tengah, jangan sampai terjadi lagi di Kota Malang," paparnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi. Diah menambahkan, meskipun rincian RAB yang dibutuhkan masih dalam proses, perkiraan awal menunjukkan biaya perbaikan tidak akan melebihi Rp 100 juta.
"Kalau perhitungan RAB kan teman-teman PU pasti cepat, paling sehari juga bisa. Apalagi kalau insidentil seperti ini gak terlalu rumit-rumit. Kalau perkiraan saya bisa di bawah Rp 100 juta. Makanya kan insidentil. Kan ada slotnya insidentil," ungkap Diah.
Terpisah, Ketua RW Kampung Tridi, Adnan, menegaskan bahwa selama penutupan sementara jembatan kaca ini. Pihaknya akan memberikan informasi mengenai alternatif akses ataupun spot-spot foto di dua kampung tersebut. Pasalnya sejak dibuka di tahun 2017 lalu, jembatan kaca tersebut memang menjadi salah satu spot foto favorit bagi para pengunjung.
"Dengan kejadian jembatan kaca yang pecah di Banyumas, Jawa Tengah. Ini kan menjadi acuan di kita juga agar lebih diperhatikan. Kemudian karena jembatannya harus ditutup sementara seperti sekarang ini, kita juga siap memberikan solusi terkait spot-spot foto lainnya. Baik itu di Kampung Tridi ataupun di KWJ," ungkap Adnan (*)
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH