
NGANJUK (Lenteratoday) - Dalam upaya memajukan administrasi kependudukan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Nganjuk menggelar Pelatihan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi Operator Desa/Kelurahan di wilayah tersebut. Kepala Dukcapil, Gatut Sugiarto, menjelaskan bahwa IKD merupakan versi digital dari KTP-Elektronik.
"Kami juga melayani kaum disabilitas, silahkan menghubungi untuk kami lakukan jemput bola/datang langsung ke rumah. Karena, kami ingin selalu berbenah, tanpa dukungan bapak/ibu ini tidak akan berjalan baik," ungkapnya di Ruang Rapat Candi Lor, Senin (30/10/2023).
Gatut Sugiarto menjelaskan bahwa aplikasi IKD sesuai dengan Peraturan Mendagri Nomor 72 Tahun 2022 Pasal 13 ayat (2), yang menggambarkan IKD sebagai KTP-Elektronik dalam bentuk digital. IKD ini berisi data elektronik yang digunakan untuk menggantikan dokumen kependudukan, dan dapat diakses melalui aplikasi digital pada smartphone yang menampilkan informasi identitas pribadi pemiliknya.
Pentingnya pelatihan aktivasi IKD tersebut adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses administrasi kependudukan melalui aplikasi online/satu genggaman, penerapan teknologi informasi dan komunikasi mengenai digitalisasi kependudukan, mengamankan kepemilikan IKD melalui sistem autentikasi guna mencegah pemalsuan dan kebocoran data.
"Jika ingin mengurus administrasi kependudukan dapat langsung menghubungi Dukcapil. Kami juga melayani kaum disabilitas, silahkan menghubungi untuk kami lakukan jemput bola/datang langsung ke rumah. Karena, kami ingin selalu berbenah, tanpa dukungan bapak/ibu ini tidak akan berjalan baik," jelasnya.
Lebih lanjut, Gatut Sugiarto mendorong pemerintah desa/kelurahan melalui operator untuk terus aktif membantu kelancaran administrasi kependudukan warganya masing-masing. "Misalnya jika ada kelahiran maupun kematian, bapak/ibu perangkat sigap untuk membantu dalam proses pembuatan akta kelahiran maupun akta kematian. Karena data kependudukan kita harus selalu diperbarui agar tidak ada tumpang tindih data,"pungkasnya. (*)
Reporter : Abdillah Qomaru | Editor : Lutfiyu Handi