
MALANG (Lenteratoday) -Generasi Z (Gen Z) di Kota Malang mengungkapkan antusiasme yang tinggi dalam menyambut proses Pemilu 2024 mendatang. Para pemilih pemula ini, mengaku tak sabar untuk pertama kali menggunakan hak suaranya dalam pemilihan presiden dan wakil presiden di 14 Februari 2024 nanti.
Seorang mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di Malang, Medika Tiara WS mengatakan, dirinya begitu antusias dalam menyambut Pemilu 2024. Pasalnya, momen Pemilu nanti merupakan kali pertamanya untuk memilih presiden dan wakil presiden. Selain itu, banyaknya pemberitaan seputar pemilu di akhir-akhir ini, juga membuatnya semakin bersemangat dan berkeinginan kuat dalam menyalurkan hak suaranya.
"Jujur, aku sebenarnya gak terlalu mengikuti perkembangan, ya. Tapi, kadang ya baca berita yang muncul di beranda media sosial. Kayak misalnya kemarin kabar terkait pengumuman anak Presiden yang menjadi cawapres, terus pemberitaan terkait masuknya tokoh nasional ke salah satu tim pemenangan. Jadi melihat perkembangan yang memang lewat di beranda media sosial X sih," ujarnya, ditemui di salah satu tempat perkopian di Kota Malang, Minggu (29/10/2023).
Disinggung tentang sosok pemimpin yang diharapkan oleh Generasi Z. Rara, sapaan akrabnya, berharap agar pemimpin Indonesia kelak mampu untuk menjunjung tinggi keadilan, dan memerangi koruptor, serta mewujudkan pemerataan dalam pendidikan.
Rara menyoroti agar Presiden terpilih nantinya, mampu membuat kebijakan terkait batas usia dan pengalaman kerja di instansi. Sebab menurutnya, hal tersebut perlu direformasi untuk mengatasi pengangguran di kalangan pemuda.

"Menurutku, di Indonesia ini masih banyak perusahaan yang menerapkan usia maksimal 25 tahun dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun. Karena buat aku, ini jadi pemicu banyaknya pengangguran di Indonesia. Misalnya mahasiswa fresh graduate yang usia 23 tahun, terus belum pernah punya pengalaman kerja sama sekali. Kan justru susah kalau ada aturan ini," jelasnya.
Tak jauh berbeda dengan Rara, Nizar Kurniawan, seorang alumni perguruan tinggi swasta di Malang, juga merasa antusias menyambut Pemilu 2024. Dirinya bahkan mengaku sering mengikuti dinamika politik. Dengan aktif di media sosial dan mengikuti diskusi-diskusi yang membahas calon presiden dan wakil presiden.
Nizar optimistis bahwa peran serta generasi muda dalam proses pemilu sangat penting.
"Banyak opini yang menurut saya bagus untuk menambah pengetahuan dalam memilih capres-cawapres nantinya. Selain itu, orang-orang di lingkungan kerja saya juga sering membicarakan terkait pasangan capres-cawapres yang akan berkontes di Pemilu nanti. Sayang juga kalau gak memanfaatkan hak kita untuk menyalurkan suara dalam Pemilu nanti," papar Nizar.
Sementara itu, Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Malang, Muhammad Toyyib, menjelaskan upaya KPU dalam mensosialisasikan proses pemilu kepada pemilih pemula Gen Z.
Toyyib mengaku bahwa KPU Kota Malang telah aktif melibatkan pemuda dalam sosialisasi dan edukasi pemilih, dengan mengunjungi berbagai sekolah dan kampus di Kota Malang.
"Sudah banyak sasaran sosialisasi yang kita lakukan, animo mereka cukup tinggi. Contohnya saja seperti di UB. Bahkan juga sosialisasi kami tidak hanya menyasar ke pemilih pemula Gen Z yang notabene berusia 17-27 tahun. Tapi juga ke SMP di Kota Malang," ujar Toyyib, saat dikonfimasi melalui sambungan selular.
Pihaknya berharap, dengan dilakukannya sosialisasi tersebut, mampu membentuk pemilih pemula Gen Z yang cerdas dan memiliki literasi politik yang baik.
"Kami berharap, dengan tingginya jumlah generasi Gen Z ini, agar mereka mempunyai literasi politik yang baik, tertarik untuk berpartisipasi dalam proses pemilu dengan menjadi pemilih yang cerdas," tukas Toyyib.
Sebagai informasi, berdasarkan data KPu Kota Malang dari hasil rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 Kota Malang. Dari total 651.758 jumlah pemilih, menunjukkan bahwa usia pemilih pemula terkhusus dari Generasi Z (17-27) sebanyak 21,79 persen atau diperkirakan sekitar 142.028 orang pemilih.
Angka ini menunjukkan bahwa Gen Z merupakan DPT terbesar ketiga, setelah generasi milenial (usia 28-43 tahun) dengan pemilih sebanyak 211.874, dan generasi X (44-59) sebanyak 183.773 tahun.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH