
SIDOARJO (Lenteratoday) - Hampir tiga tahun Kampung Lali Gadget (KLG) membawa sederet kebermanfaatan untuk generasi penerus bangsa di Sidoarjo.
Kampung Lali Gadget (KLG) berdiri 1 April 2018, digerakkan Achmad Irfandi berdasarkan kekhawatirannya terhadap bahaya kecanduan gadget yang dialami anak-anak.
Pendiri KLG Achmad Irfandi mengatakan, berbagai macam program tumbuh dari bantuan dana pendidikan Astra. Baik program baru dan pengembangan nya. Ia juga tak menampik jika bantuan itu juga dimanfaatkan untuk memperbanyak mainan tradisional di kampung lali gadget binaannya.
"Tidak terasa sudah hampir 3 tahun berjalan, realisasi bantuan dari para pihak telah memperkuat program kampung lali gadget. Selain itu kami juga telah percaya diri dengan pola ajaran yang diterapkan untuk anak-anak lepas dari kecanduan gadget," kata Irfandi saat ditemui, Jumat (27/10/2023).
Selaras namanya, melalui kampung yang diciptakan bersama rekan-rekannya itu, Achmad Irfandi membantu generasi muda setempat melawan kecanduan gadget dengan cara mengenalkan permainan tradisional.
"Mendirikan Kampung Lali Gadget sebagai daya tawar anak-anak untuk mengimbangi kecanduan atau dominasi gadget sehingga anak-anak lebih punya pilihan untuk bermain permainan tradisional yang lebih mendidik karakter anak-anak daripada bermain game online tentu ada tantangan tersendiri," paparnya.
Ia mengungkapkan banyak tantangan dalam membesarkan KLG. Cemoohan dan minimnya dana untuk memperkuat program sempat ia alami. Namun, hal itu tak membuatnya putus asa. Bak gayung bersambut selain perhatian dari pemerintah daerah, kehadiran Astra melalui bantuan dana nya semakin membuatnya percaya diri bahwa apa yang ia inisiasi membawa dampak luas untuk generasi bangsa.
Selain mengurangi kecanduan gawai, program yang ada di kampung lali gadget juga membantu mengedukasi anak-anak tentang budaya dan kearifan lokal. Achmad Irfandi berharap program ini bisa berkembang dan menjadi desa wisata atau desa jujugan orang tua yang ingin berwisata edukasi dan menyembuhkan kecanduan gawai pada anaknya.
Selain itu, pihaknya juga mengungkapkan rasa terimakasihnya atas perhatian PT Astra International Tbk telah memberikan kepercayaan dan harapan baru untuk kampung lali gadget dalam memperkuat program nya.
Bantuan di bidang pendidikan senilai Rp. 60 juta yang diberikan pada tahun 2021 lalu itu, membawa panjang manfaat untuk generasi muda di Sidoarjo lepas dari kecanduan gawai dengan dolanan tradisional.
Sementara itu, Listya Ningsih salah satu orang tua yang mengantar anaknya mengikuti kegiatan di kampung lali gadget mengungkapkan jika ia sengaja mengajak anaknya yang baru berumur 10 tahun itu untuk lebih mengenal permainan tradisional dan kebudayaan lokal.
"Seneng kalau antar anak main kesini suka keinget masa-masa kanak-kanak dulu. Suasana dan dolanan nya khas umuran kita dulu," ungkapnya penuh senyum.
Ia menambahkan, agak nya pemerintah turut memperkuat dolanan dan kebudayaan lokal seperti di kampung lali gagdet ini. Meski generasi masa kini dituntut untuk tidak tertinggal teknologi, nilai budaya dan sejarah juga tak kalah penting untuk diajarkan (*)
Reporter: Angga Prayoga|Editor: Arifin BH