
KEDIRI (Lenteratoday)-DPC Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Kota Kediri berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri menggelar sosialisasi Pesenam Cilik di Aula Ki Hajar Dewantara, Senin (23/10/2023). Kegiatan tersebut bertujuan mengembangkan fisik motorik pada anak usia dini melalui gerakan senam.
Sebanyak 135 guru TK, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) dihadirkan untuk mengikuti arahan langsung dari instruktur senam yang ditunjuk Dindik.
Ketua DPC GOPTKI Kota Kediri, Novita Bagus Alit mengungkapkan usia dini merupakan masa keemasan dalam perkembangan otak anak sehingga mereka harus diberi rangsangan atau stimulus tepat, salah satunya dengan pengembangan fisik motorik.
Menurut Novita hal tersebut penting dilakukan guna melatih keterampilan tubuh dan menunjang pertumbuhan jasmani pada anak. “Agar kesehatan dan imun anak lebih meningkat perlu kiranya orangtua atau guru memberikan arahan kepada anak agar melakukan kegiatan fisik motorik contoh senam untuk anak,” jelasnya.
Novita juga menambahkan, senam sangat bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik, membangun kekuatan tubuh, melatih keterampilan motorik, koordinasi dan keseimbangan. Dengan melakukan olahraga senam secara teratur akan membuat kesehatan dan perkembangan fisik anak menjadi lebih baik.
“Dalam hal ini yang harus diperhatikan yakni gerakan senam harus disesuaikan usia dan tingkat kemampuan si kecil. Kita juga perlu pahami bahwa kurang aktivitas fisik pada anak juga bisa menyebabkan berbagai macam masalah seperti terlambat berjalan, intelektual tidak maksimal,” ujarnya.
Dengan penyelenggaraan kegiatan ini, Novita berharap para peserta bisa mengimbaskan pengetahuan yang diperoleh kepada pendidik lain dan mengimplementasikan pada kegiatan belajar mengajar di lembaga masing-masing sehingga terwujud generasi penerus yang sehat, cerdas, ceria dan memiliki akhlak mulia.
Sementara itu, Kepala Dindik Kota Kediri Anang Kurniawan mengatakan dengan melatih motorik anak, mereka dapat bergerak bebas, sehat jasmani rohani sehingga ke depan bisa melahirkan generasi penerus yang sehat, ceria dan berkarakter.
Hal ini selaras dengan implementasi Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan. “Implementasi kurikulum merdeka tidak mengikat anak, mereka diberikan kebebasanmengasah dan mengeksplor kreativitas. Dengan begitu siswa diharapkan aktif dan tidak merasa tertekan mengikuti proses pembelajaran karena masih fase bermain,” tuturnya.
Anang melanjutkan dari total 265 lembaga PAUD di Kota Kediri, tidak semua berkesempatan mengikuti sosialisasi. Untuk itu kepada para peserta, Anang berpesan agar menyampaikan pengetahuan yang didapat kepada teman-teman guru di gugus atau pokja masing-masing.
“Setelahnya mereka akan memberikan pembelajaran pada anak-anak dan diterapkan di lembaga masing-masing pada keseharian sebelum masuk kelas atau seminggu sekali. Senam ini rencana juga akan ditampilkan pada acara Jambore PAUD,” terang Anang.
Pada kesempatan sama, Wiwik dari Kelompok Bermain (KB) Pelangi Kelurahan Dermo mengungkapkan sangat bersemangat mengikuti sosialisasi. Menurutnya rutin melakukan aktivitas senam, bisa menumbuhkan dan merangsang motorik anak, meningkatkan daya ingat serta menumbuhkan karakter anak.
“Saya sebagai guru sangat antusias dengan kegiatan ini. Di lembaga pendidikan saya selama ini juga sudah mengadakan senam, dengan sosialisasi ini bisa menambah referensi gerakan senam sehingga anak juga tidak bosan,” tuturnya.
Reporter: Gatot Sunarko|Editor:widyawati