20 April 2025

Get In Touch

Perbatasan Rafah Dibuka Jumat, Bantuan ke Gaza Bisa Masuk Via Mesir

Truk pembawa bantuan kemanusiaan ke Palestina tertahan di dalam perjalanan menuju perbatasan Rafah untuk memasuki Gaza di Kairo, Mesir. REUTERS
Truk pembawa bantuan kemanusiaan ke Palestina tertahan di dalam perjalanan menuju perbatasan Rafah untuk memasuki Gaza di Kairo, Mesir. REUTERS

KAIRO ( Lenteratoday)-Perbatasan Rafah, antara Mesir dan Jalur Gaza dibuka pada Jumat (20/10/2023) waktu setempat. Antrean truk bantuan sudah memadati akses menuju Gaza tersebut.

Dikutip dari AFP, televisi pemerintah Mesir, Al Qahera News, melaporkan pembukaan perbatasan ini seiring dengan meningkatnya seruan bantuan untuk menjangkau warga sipil.

Ratusan truk penuh perbekalan masih menunggu di sisi perbatasan Mesir pada hari Kamis (19/10/2023), setelah adanya kesepakatan untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza.

Penyeberangan tersebut merupakan satu-satunya rute masuk atau keluar Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah setuju untuk mengizinkan 20 truk masuk ke Gaza yang telah dibombardir oleh Israel, pada Jumat.

Seorang warga di lokasi mengatakan sekitar 150 truk telah menunggu di Rafah. Ratusan truk itu selain truk-truk di kota El Arish di Mesir, di mana pesawat-pesawat yang penuh dengan pasokan bantuan telah tiba.

Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan sekitar 100 truk bantuan per hari dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan di Gaza.

Korban di Gaza Capai 3.785 Orang

Data terbaru, setidaknya 3.785 orang telah tewas di Jalur Gaza sejak Israel membombardir daerah tersebut pada 7 Oktober 2023 usai serangan kejutan dari Hamas. Data tersebut bersumber dari Kementerian Kesehatan Gaza, Kamis (19/10/2023).

Dikutip dari AFP, dari total jumlah korban tersebut, sekitar 1.524 orang di antaranya adalah anak-anak. Kemudian lebih dari 1.000 lainnya adalah perempuan. Mereka tewas karena serangan udara yang diluncurkan tiada henti oleh Israel. 12.493 orang juga dilaporkan terluka akibat rentetan serangan tersebut.

Belakangan ini salah satu peristiwa yang disorot yakni serangan yang menghancurkan RS Al-Ahli Arab — yang dikelola Keuskupan Episkopal Yerusalem. Serangan itu menurut Kemenkes Palestina di Gaza, menewaskan sedikitnya 471 orang dan melukai 342 lainnya.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas tragedi di RS Al-Ahli. Baik Israel maupun otoritas Palestina di Jalur Gaza justru saling menyalahkan — hingga Palestina Islamic Jihad (PIJ) dituding terlibat oleh Israel.

PIJ, di sisi lain, juga membantah klaim Israel — menuding klaim itu tidak berdasar. "Israel mencoba dengan keras untuk menghindari tanggung jawab dari pembantaian brutal yang mereka lakukan," kata PIJ, seperti dikutip dari Middle East Eye.

PIJ menegaskan, tidak pernah memakai tempat publik atau rumah ibadah — khususnya rumah sakit, sebagai markas militer atau penyimpanan senjata. Sejumlah analis juga menilai bahwa PIJ tak memiliki kemampuan melakukan serangan semasif itu.
Analis juga menyebut milisi Palestina tak memiliki kemampuan melakukan serangan semasif itu.

Sumber: afp,Middle East Eye,ist/ Editor: widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.