20 April 2025

Get In Touch

BPS Ingatkan: Kenaikan Harga Beras Sedikit Saja, Ganggu Inflasi

Pardjan, Kepala BPS Kota Kediri (Ist)
Pardjan, Kepala BPS Kota Kediri (Ist)

KEDIRI (Lenteratoday) -Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, merilis data, inflasi September 2023 di Kota Kediri masih terkendali, yakni berada di angka 0,37% secara month to month (mtm).

Pardjan, Kepala BPS Kota Kediri mengatakan kenaikan harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau masih menjadi salah satu pemicu inflasi di Kota Kediri.

“Beras menduduki inflasi cukup tinggi di Kota Kediri sebesar 0,32%. Komoditas lain penyumbang inflasi, diantaranya bensin 0,048%, emas perhiasan 0,035%, biaya pulsa ponsel 0,022%, tempe 0,017%, tahu mentah 0,011%, pisang 0,010%, daging ayam ras 0,008%, jus buah siap saji 0,008% dan wafer 0,007%,“ ujar Parjan saat dikonfirmasi, Jumat (13/10/23).

Disamping itu, terdapat pula sepuluh komoditas yang menghambat inflasi. Diantaranya telur ayam ras mengalami deflasi sebesar -0,084%, cabai rawit deflasi sebesar -0,059%, bawang merah deflasi sebesar -0,047%, minyak goreng deflasi sebesar -0,012%.

Selain itu, bawang putih deflasi sebesar -0,011%, daging sapi deflasi sebesar -0,010%, kacang panjang deflasi sebesar -0,009%, cabai merah deflasi sebesar -0,008%, semangka deflasi sebesar -0,005% dan bayam deflasi sebesar -0,004%.

“Yang perlu diwaspadai pada bulan berikutnya adalah komoditas beras karena ketika ada kenaikan harga sedikit saja akan mengganggu inflasi di Kota Kediri. Begitu juga dengan daging ayam ras, tahu mentah, tempe yang masih menjadi penyumbang inflasi,” tuturnya.

Agar stabilitas harga terjaga, Pardjan mengimbau kepada Pemkot Kediri khususnya TPID Kota Kediri untuk melakukan pemantauan harga secara kontinu serta melihat kondisi di lapangan untuk mengetahui komoditas apa yang masih terjadi inflasi atau harganya cenderung mengalami kenaikan.

Data perkembangan indeks harga konsumen/inflasi Kota Kediri September 2023

Tetuko Erwin Sukarno, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian sekaligus selaku Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri mengakui, sejak akhir Agustus 2023 harga beras menunjukkan tren kenaikan.

Ada beberapa penyebab kenaikan itu dari hulu hingga hilir, antara lain; kenaikan harga pupuk akibat eskalasi konflik rusia ukraina, kemarau panjang efek El Nino, pembatasan ekspor beras pada negara-negara yang biasa diimpor oleh Indonesia serta terlewati masa panen raya yang mengakibatkan supply beras menurun sehingga meningkatkan harga.

Lebih lanjut erwin menyampaikan, Pemkot Kota bekerjasama dengan Bulog dan Bank Indonesia melalui TPID terus ngah mengupayakan stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Erwin mengimbau masyarakat Kota Kediri tidak perlu khawatir akan kecukupan stok beras karena pada peninjauan ke Gudang Bulog Kediri di minggu ketiga September 2023, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar telah memastikan stok beras Bulog aman hingga Idul Fitri 2024.

Reporter: Gatot Sunarko

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.