22 April 2025

Get In Touch

Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78, Gubernur Khofifah Ajak Bawa Semangat 'Jer Basuki Mawa Beya' untuk Raih Kesuksesan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Upacara Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78 di Gedung Negara Grahadi, Kamis (12/10/2023).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin Upacara Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78 di Gedung Negara Grahadi, Kamis (12/10/2023).

SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh lapisan masyarakat Jatim untuk memiliki semangat seperti motto yang tertera dalam lambang kebanggaan Provinsi Jawa Timur, yakni 'Jer Basuki Mawa Beya' untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan.

Ajakan ini tepat disampaikannya saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (12/10/2023).

"Jer Basuki Mawa Beya ini merupakan sebuah pepatah yang bermakna bahwa setiap keberhasilan, kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup berawal dari pengorbanan, kerja keras dan upaya yang diperjuangkan bersama untuk meraihnya," kata Khofifah.

"Bahwa kerja adalah aktivitas asasi dan fundamental yang harus dilakukan oleh manusia, tidak hanya untuk mendapatkan kebahagiaan, keberhasilan dan kesuksesan. Namun kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan manusia untuk dapat mempertahankan kehidupan. Demikianlah makna filosofis paling gamblang dari motto Provinsi Jawa Timur tercinta, Jer Basuki Mawa Beya," lanjutnya.

Khofifah mengatakan, motto Jatim ini seperti Man Jadda Wajada, siapa yang giat akan mendapat. Bahwa keberhasilan akan dicapai seseorang kalau ia bersungguh sungguh, tekun, bekerja secara total dan konsisten. Dalam manajemen modern, man jadda wajada diartikan kerja dengan fokus, penuh ketekunan, ketelitian dan profesionalitas.

"Di HUT ke-78 ini kami ingin mengajak semua masyarakat Jawa Timur untuk memanggil memori tentang motto Jer Basuki Mawa Beya dalam kerja keras kerja sukses kerja fokus. Pengorbanan untuk mencapai ritme menuju kesuksesan. Ini juga menjadi penguatan kepada pemuda di Jatim terutama karena mereka akan menjadi generasi emas Indonesia Emas 2045," katanya.

Lebih lanjut, Khofifah optimistis dan yakin dengan semangat kerja cerdas, kerja partisipatoris, kerja berinisiatif, kerja berkolaborasi, kerja yang inovatif, Provinsi Jawa Timur akan terus bangkit, maju, dan melaju.

"Kerja seperti apakah yang kita butuhkan agar berhasil memenuhi ikrar Jawa Timur Bangkit, terus Maju dan Melaju, tentu bukan hanya kerja keras. Kita juga harus kerja cerdas, kerja partisipatoris, kerja berinisiatif, kerja berkolaborasi, kerja yang inovatif. Seperti yang saya sampaikan pada Hari Jadi Provinsi Jatim tahun lalu yaitu IKI, Inisiatif, Kolaboratif dan Inovatif," katanya.

"Hanya dengan kemampuan dan kecerdasan membangun kerja yang berinisiatif, kolaboratif dan inovatif yang melibatkan semua warga dan elemen strategis Jatim, kita dapat menghasilkan tidak saja warga Jatim yang berbahagia dan sejahtera, namun juga menghasilkan putra-putri Jatim sebagai Game Changer," imbuhnya.

Untuk itu, Khofifah terus menekankan pentingnya membangun SDM yang tangguh dan mampu menjadi game changer. Hal ini seperti disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia ke depan menghadapi berbagai tantangan dan krisis.

"Semua hal itu merupakan tantangan besar yang membutuhkan usaha yang keras, cerdas dan inovatif. Semua hanya bisa berjalan apabila kita memiliki pemuda-pemudi yang tangguh, sat-set wat wet yang memiliki karakter dan kekuatan sebagai game changer.," katanya.

Dalam proses pembangunan, lanjut Khofifah, Provinsi Jatim terus berpegang pada prinsip 'no one left behind', atau tidak ada satupun yang akan ditinggalkan. Melalui berbagai upaya tersebut, banyak keberhasilan yang telah diraih Provinsi Jatim.

Turut hadir Wantimpres H. Soekarwo, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Gubernur Jatim periode 1998-2003 dan 2003-2008 H. Imam Utomo, jajaran Forkopimda Jatim, Sekdaprov Jatim, jajaran Instansi Vertikal di Jatim, Bupati/Walikota di Jatim, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Rektor, Pimpinan Organisasi kemasyarakatan, para Pelaku usaha, Buruh, Mahasiswa, Seniman dan Budayawan. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.