20 April 2025

Get In Touch

Pj Wali Kota Malang Susun Rencana Aksi Melawan Inflasi dan Kekeringan

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat memberikan arahannya pada High Level Meeting TPID Kota Malang, Rabu (11/10/2023). (Santi/Lenteratoday).
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat memberikan arahannya pada High Level Meeting TPID Kota Malang, Rabu (11/10/2023). (Santi/Lenteratoday).

MALANG (Lenteratoday) - Melalui agenda High Level Meeting bersama bagian Perekonomian, Infrastruktur, dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Malang, Rabu (11/10/2023). Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menguraikan strategi dan tindakan yang akan diambil untuk mengatasi tantangan inflasi dan kekeringan yang terjadi selama ini.

Pria yang akrab dengan sapaan Sam Wahid ini, menyoroti pentingnya pengendalian inflasi sebagai bagian dari tanggung jawabnya sebagai Pj Wali Kota.

Ia mencatat bahwa kerja sama yang erat dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu, turut menjadi kunci untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah kenaikan inflasi yang berlebihan.

"Karena Inflasi di Malang Raya itu titik tolak pengukuranya di Kota Malang. Karena pengukuran dari BPS, inflasi itu di Kota Malang. Kalau di kota tinggi otomatis penilaian inflasi di Kota Batu dan Kabupaten Malang pun akan mengikuti. Makanya kita harus bersinergi dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu," ujar Wahid, ditemui usai memberikan arahan pada acara tersebut.

Dalam kesempatannya ini, Wahid juga merespons keprihatinannya terkait dampak kekeringan yang mengancam sebagian besar wilayah di Jawa Timur, termasuk Kota Malang.

Menurutnya, kondisi ini berdampak pada harga bahan pokok dan kebutuhan masyarakat, khususnya dari sektor pertanian. Ia menyebutkan bahwa harga dan stok beras menjadi andil besar dalam inflasi di Kota Malang.

Maka untuk mengatasi hal ini, beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) telah dikeluarkan pemkot setempat untuk menjaga harga beras tetap terjangkau.

"Harapannya ke depan, inflasi bisa kita kendalikan melalui operasi pasar. Karena harga di pasar menjelang ke sini semakin fluktuatif, walaupun sudah terkendali kita harus cek. Jadi keseluruhan akan ada 11 langkah strategis untuk bisa mengendalikan inflasi. Nanti akan kita rapatkan," jelasnya.

Selain pelaksanaan operasi pasar, adapun 11 langkah strategis yang disebutkan oleh Wahid, di antaranya yakni penguatan belanja UMK bagi ASN Kota Malang, penundaan kenaikan tarif angkot dan PDAM, pengetatan kawasan tanpa rokok, subsidi BBM pada angkutan kota, kerja sama antar daerah, perluasan gerakan urban farming, diversifikasi bahan makanan pokok dan beras, penguatan permodalan pada BUMD, penguatan sinergi antar lembaga, serta peningkatan dan percepatan infrastruktur padat karya.

Diakhir, Wahid juga berbicara terkait rencana menggelar pasar murah dalam waktu dekat. Dengan kerjasama bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, pihaknya akan mengatur jadwal operasi pasar untuk berbagai komoditas pangan, termasuk gula, minyak goreng, dan telur.

"Operasi pasar juga gak hanya operasi saja. Mungkin juga kita gelontorkan beberapa beras lagi, seperti kemarin yang sudah dilakukan oleh Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas)," tukasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.