20 April 2025

Get In Touch

Miris, Palangka Raya Peringkat Satu Kota Terpolusi di Dunia

Sumber data : Air Quility Index
Sumber data : Air Quility Index

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Saat ini kondisi pencemaran udara di Kota Palangka Raya menunjukkan di atas angka 500. Berada di zona hitam yang berdampak serius pada kesehatan dan perlu penanganan cepat. DPRD Palangka Raya mengingatkan dampak buruk  membakar lahan dan pentingnya menjaga lingkungan.

"Menjadi Kota dengan tingkat polusi tertinggi adalah suatu ironi dan sangat miris, harus dicari solusi agar kedepannya jangan jatuh ke lubang yang sama, kita kobarkan semangat Isen Mulang untuk padamkan Karhutla," ujar Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, Sabtu (7/10/2023).

Diketahui data tersebut dapat dilihat di ISPUnet milik Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Air Quality Index (AQI). Palangka Raya menduduki peringkat pertama, yang diikui oleh Veles, Macedonia, kemudian Taft, Iran di peringkat ke tiga."Meskipun berada di peringkat pertama, ini bukanlah suatu prestasi, melainkan berita yang sangat menyedihkan," papar Wahid,

Ia melanjutkan, secara tidak langsung ini menunjukkan Pemerintah Kota Palangka Raya gagal dalam mencegah dan menanggulangi Karhutla, bahkan sudah menjadi sorotan dunia.

Hal ini seakan mendiskreditkan warga Kota Palangka Raya. Padahal tim gabungan pemadaman Karhutla sudah berupaya maksimal, namun banyak kendala yang dihadapi dilapangan. Antara lain, kemarau panjang yang menyebabkan lahan kering dan sulitnya sumber air, lokasi yang sulit dijangkau dan kondisi lahan gambut yang memang susah untuk dipadamkan.

Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf

"Meskipun Pemerintah Provinsi maupun Kota sudah menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla, namun pemerintah daerah harus menangani dengan lebih ekstra dan berkolaborasi dengan semua pihak terkait," jelas Wahid.

Ia pun mengajak semua pihak bekerjasama dan mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanganan Karhutla.Wahid menekankan, hendaknya ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik individu maupun korporasi, jangan pernah sekalipun membakar lahan dengan tujuan apapun.

Reporter : Novita |Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.