PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Sehubungan kabut asap yang semakin tebal menyelimuti wilayah Kota Palangka Raya, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker.
Hal ini mengundang perhatian Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf, yang mengingatkan agar jangan ada pihak yang memanfaat situasi ini, termasuk para produsen, supplier maupun pedagang masker.
"Kabut asap sendiri sudah cukup merugikan masyarakat, dari gangguan kesehatan dan terhalangnya berbagai aktivitas, jadi jangan menambah beban masyarakat dengan menaikkan harga masker," papar Wahid, Selasa (3/10/2023).
Ia juga mendorong agar Pemerintah setempat melalui instansi terkait, mengeluarkan surat pemberitahuan agar tidak ada pihak yang menaikkan harga masker demi meraih keuntungan sepihak.
Wahid menuturkan, dalam kondisi kabut asap seperti sekarang ini, masker memang sangat dibutuhkan masyarakat demi menjaga kesehatan dan agar terhindar dari penyakit ISPA maupun penyakit saluran pernafasan lainnya.
"Masker sangat dibutuhkan masyarakat mengingat tingkat polusi udara yang sudah masuk kategori sangat tidak sehat akibat Karhutla yang masih berlanjut," ungkapnya.
Lebih lanjut Wahid mengatakan, jika diketahui ada pedagang yang menaikkan harga masker secara tidak wajar, maka sebaiknya ditegur dan diberi edukasi.
Wahid menambahkan, saat ini semua pihak sedang berjuang menghadapi kabut asap akibat Karhutla, mulai dari pemerintah sampai masyarakat.
"Kami himbau para pedagang menjual masker disertai komitmen untuk membantu masyarakat agar tetap sehat dan bisa beraktivitas ditengah kondisi kabut asap seperti sekarang ini," pungkasnya.
Dari pantauan di lapangan, ada sejumlah pedagang eceran yang sudah mulai menaikkan harga masker, namun di apotik- apotik dan toko- toko resmi harga masih stabil. Harga masker sendiri sangat variatif, tergantung merek, kualitas bahan dan spesifikasi, mulai dari harga Rp 25 Ribu per box isi 50 lembar hingga yang sesuai standar medis mencapai harga Rp 500 Ribu per box isi 50 lembar.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH
.jpg)
.jpg)
