20 April 2025

Get In Touch

Tim Mahasiswa ITN Malang Raih Penghargaan Bidang Keamanan Siber

Tim
Tim "Apa Adanya" dari Mahasiswa S1 Teknik Informatika ITN Malang saat mengikuti Gemastik XVI 2023. (Dok. Humas ITN Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Mahasiswa S1 Teknik Informatika dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, meraih penghargaan The Best Attacker Divisi Keamanan Siber. Penghargaan tersebut disabet dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) 2023 yang berlangsung di Universitas Brawijaya (UB) pada 22-26 September 2023.

Mahasiswa yang tergabung dalam Tim "Apa Adanya" yang diketuai oleh Dimas Fariski Setyawan Putra ini, mengatakan bahwa dalam GEMASTIK tersebut diikuti sebanyak 200 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Namun, hanya 20 tim yang berhasil mencapai babak final, termasuk ITN Malang.

"Karena kami berhasil menyerang tim lain dan mendapat poin lebih tinggi dari hal itu. Jadi dalam GEMASTIK itu kami diberi sebuah soal aplikasi, yang di situ kami ditugaskan untuk membobol sistem kami sendiri, sendiri kemudian setelah berhasil kami disuruh untuk melakukan defense. istilahnya kayak battle tapi di dunia siber," ujar Dimas, saat dikonfirmasi awak media, Senin (25/9/2023).

Dimas menyampaikan, dalam gelaran ini mempertaruhkan keahlian dalam menyerang dan melindungi sistem siber. Menurutnya, tim-tim peserta diberikan 10 soal berbentuk aplikasi yang menuntut mereka untuk membobol sistemnya sendiri, sebelum melakukan penyerangan pertahanan terhadap tim lawan.

"Setelah itu, kami melakukan defense untuk mengetahui mana kode yang tidak proper, di situ kita ubah codingannya, terus kita otomasi nyerangnya bagaimana, itu kita coding lagi biar kita bisa nyerang tim lain karena kan gak mungkin kita serang satu-satu, jadi bagaimana kita bisa menyerang sebanyak mungkin," ungkap Dimas.

Lebih lanjut, dalam kompetisi tersebut, Dimas menyebut bahwa kecepatan menjadi faktor penting. Di mana setiap lima menit mereka harus menyerang tim lawan sebanyak 20 tim. Selain itu, strategi yang matang termasuk pemantauan, pertahanan, dan scripting serangan, harus kompak dilakukan dalam memenangkan penghargaan ini.

"Hampir satu bulan sebelum kualifikasi kami terus melakukan latihan. Tapi syukurnya, dosen pembimbing kami juga sangat support sekali. Tantangannya kita masih kurang pengalamannya, jadi kami masih perlu berlatih," tukas Dimas. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.