19 April 2025

Get In Touch

Imam Mukhlas: Menyulap Polusi Menjadi Energi

 Imam Mukhlas (dua dari kiri) saat menjadi narasumber dalam Media Gathering 2023 Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina di Yogyakarta, Minggu (25/9/2023)
Imam Mukhlas (dua dari kiri) saat menjadi narasumber dalam Media Gathering 2023 Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina di Yogyakarta, Minggu (25/9/2023)

YOGYAKARTA (Lenteratoday) -Sampah merupakan sumber polusi yang sampai hari ini belum memiliki banyak antisipasi. Pun demikian dengan sampah organik. Ya, sampah ini memang betul menjadi solusi kesuburan tanah, tapi di sisi lain juga menjadi sumber polusi bagi udara dan air.

Tapi di tangan inovatif Imam Mukhlas, warga Bojonegoro, Jawa Timur, sumber polusi ini berhasil diubah menjadi solusi yang bermanfaat bagi banyak generasi, khususnya untuk energi.

Sampah menjadi problem yang klise, baik di lingkungan pedesaan maupun perkotaan. Karena penanganan sampah di beberapa daerah di Indonesia belum bisa berjalan maksimal.

Tapi sampah menjadi hal yang  berbeda bagi Imam Mukhlas, pengelola Bank Sampah Mandiri Keluarga Harapan. Sampah bagi dia bersama warga di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sekarang menjadi sumber kesejahteraan, sumber energi, dan memiliki nilai positif lainnya yang berkelanjutan.

Cerita ini berawal keprihatinan dia melihat sampah yang tidak terkelola dengan baik. Tahun 2017 ia berinisiatif untuk mengajak emak-emak di lingkungannya mengumpulkan sampah plastik dari kegiatan rumah tangga.

"Sampah ini tidak semakin habis, tapi terus bertambah," tandas Imam, saat menjadi narasumber dalam Media Gathering 2023 Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina di Yogyakarta, Minggu (25/9/2023).

Bersama eman-emak ini pula kemudina muncul ide gerakan "Menabung Sampah". Hasilnya dimanfaatkan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Di desanya dengan ekonomi masyarakat rata-rata menengah ke bawah, nilai PBB setiap rumah tangga rerata Rp30 ribu sampai Rp50 ribu. Manfaat yang dihadirkan ibarat "efek domino", mulai dari problem sampah, meringankan beban pajak bagi masyarakat, serta mendukung pendapatan pemerintah melalui tertib membayar PBB.

"Sekarang sudah ada 350 rumah tangga yang aktif dalam gerakan Menabung Sampah untuk membayar PBB. Sampah-sampah plastik itu kami ambil di rumah-rumah warga empat kali dalam setahun," ujarnya.

Ternyata langkah positif ini dalam perjalanannya tidak mudah. Upaya pelestarian lingkungan ini dianggap bersaing dengan pengusaha rongsokan. Tantangan ini pun semakin memotivasi dia untuk memperluas jenis sampah yang digarap. Gerakan ini diversifikasi pada sampah organik, yang diintegrasikan dengan budidaya magot.

"Pada waktu Covid-19 terjadi, banyak warga Sendangharjo pulang kampung. Mereka tidak punya pekerjaan, sehingga mengoptimalkan ternak ayam dan ikan air lele yang banyak dilakukan di kampung kami. Tapi hasilnya tidak bisa diandalkan, karena harga pakan pokphand mahal sekali," ungka Imam.

Sampah organik ini Ia ambil dari pasar dan toko-toko buah yang ada di daerahnya. Yang kemudian diolah menjadi media untuk magot maupun kompos.

Diversifikasi berikutnya yang dilakukan Imam untuk memperluas manfaatnya menyentuh pada sampah kresek, kali ini memanfaatkan teknologi modern. Dengan manfaatkan mesin Fast Pyrolysis, sampah plastik dan sterofoam mampu diubah menjadi sumber energi, yaitu setara solar, gas cair dan pertilite. "Ini pertama di Jawa Timur. Dan produknya sudah diujicoba di kendaraan-kendaraan kami, semua aman," kata Imam.

Ke depan bahan bakar ini akan dimanfaatkan untuk kendaraan antar-jemput anak sekolah. Dan di sekolah juga akan diberi tempat untuk menampung sampah-sampah untuk diolah.

Local hero Bojonegoro ini mengaku keberhasilannya tidak lepas dari pendampingan yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Cepu melalui program Community Development (Comdev).

"Bumi ini bukan kita wariskan, tapi kita pinjam dari anak cucu kita, sehingga harus dijaga dengan baik. Pertamina EP Cepu berhasil membantu kami mewujudkannya," pungkas Imam (*)

Penulis: ASEPTA YOGA PERMANA|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.