21 April 2025

Get In Touch

Bupati Nganjuk : Perlu Kerjasama untuk Pengembangan UMKM

Bupati Nganjuk dalam sambutan pelatihan pembuatan brambang goreng di dinas koperasi, Kabupaten Nganjuk, Kamis (21/9/2023) (Abdillah Qomaru/Lenteratoday)
Bupati Nganjuk dalam sambutan pelatihan pembuatan brambang goreng di dinas koperasi, Kabupaten Nganjuk, Kamis (21/9/2023) (Abdillah Qomaru/Lenteratoday)

NGANJUK (Lenteratoday) - Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, menekankan pentingnya kerjasama antara UMKM di Nganjuk dengan toko besar. Hal ini sebagai langkah untuk memajukan ekonomi lokal. Termasuk adalah UMKM bawang goreng yang menjadi salah satu produk UMKM di Nganjuk.

“Alhamdulillah sekarang ini berkat dari kerjasama Dinas Koperasi dan UM dengan beberapa toko besar di Nganjuk bisa membantu masyarakat dalam meningkatkan ekonomi,” kata Bupati Marhaen saat menghadiri pelatihan pembuatan brambang goreng di Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Nganjuk, Kamis (21/9/2023).

Dalam kesempatan itu, dia juga menekankan pentingnya peran kepala daerah dalam melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diantaranya adalah dengan mendorong UMKM untuk masuk dalam platform marketplace Nganjuk. Selain itu, produk-produk UMKM dari Nganjuk juga mendapat eksposisi melalui berbagai acara pameran.

Upaya tersebut diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat, baik yang berasal dari dalam maupun luar daerah, mengenai produk-produk UMKM tersebut. “UMKM harus kita gerakkan mulai dari daerah sendiri. Jenengan juga harus bisa membaca apa saja yang dibutuhkan masyarakat dan segmen pasar yang digarap dengan mempelajari 4C. Yaitu customer, company, competitor, dan change,” tambahnya.

Dalam acara yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Nganjuk, Cuk Widiyanto,mengemukakan pentingnya menginspirasi dan mendorong kreativitas pelaku UMKM dalam menciptakan berbagai varian rasa brambang goreng, bukan hanya yang asli. Tujuannya adalah untuk mendorong perkembangan komunitas brambang yang lebih besar dan mengarahkan produksi brambang goreng hingga mencapai wilayah di luar Nganjuk, bahkan di luar pulau.

“Selama ini kita mempunyai komunitas brambang dan harus kita besarkan. Menjualnya tidak harus di Nganjuk tetapi harus bisa sampai keluar Nganjuk sampai keluar pulau,” tuturnya.

Lebih lanjut, Cuk Widiyanto mengungkapkan bahwa dalam periode 10 hari, mereka mampu mengirim 1 ton brambang goreng ke Pulau Kalimantan, yang setara dengan pengolahan 3,5 hingga 4 ton bawang merah mentah.

Dalam sebulan, jumlah bawang merah mentah yang diolah mencapai 12 ton. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada pelaku UMKM brambang goreng agar terus semangat dalam penjualan dan untuk mendukung kelangsungan produk ini.

“Ini salah satu motivasi agar pelaku UMKM brambang goreng mempunyai semangat untuk menjual dan kita berupaya agar selalu membantu bagaimana brambang goreng tersebut bisa terus eksis,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Dalam pelatihan ini, 75 pelaku UMKM dari tiga Kecamatan, yaitu Sukomoro, Gondang, dan Rejoso, turut serta. (*)

Reporter : Abdillah Qomaru | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.