
MALANG (Lenteratoday) - Wali Kota Malang, Sutiaji, memastikan bahwa kualitas air dalam uji coba Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) dengan kapasitas 100 liter per detik (lps) dari Sungai Bango, Kelurahan Pandanwangi, telah terbukti layak diminum. Hal ini menandai langkah penting dalam memastikan pasokan air baku yang layak dan berkualitas bagi warga Kota Malang.
Sutiaji mengatakan, uji coba 100 lps ini memberikan keyakinan akan ketersediaan air baku yang handal. Meskipun sudah layak untuk dikonsumsi, namun menurutnya, masih diperlukan uji laboratorium untuk memastikan tingkat keamanan air tersebut. Diketahui, pada uji coba awal, kadar pH air telah mencapai 7,6, yang merupakan nilai yang baik, mengingat nilai normal dimulai dari 6,5.
"Saya kira sudah cukup dan meyakinkan pada kami bahwa di Desember 2023 ini yang 200 lps sudah bisa tersedia sesuai dengan perjanjian dan sudah aman serta layak konsumsi. Itu artinya juga menambah ketersediaan air minum kita yang dari PDAM Tugu Tirta," ujar Sutiaji, ditemui usai peninjauan tersebut, Rabu (20/9/2023).
Lebih lanjut, dalam tinjauannya pada uji coba ini, Sutiaji juga berkesempatan untuk mencicipi air secara langsung. Dikatakannya bahwa air tersebut segar dan tidak memiliki bau yang tidak wajar, menandakan bahwa air tersebut sudah layak konsumsi, sambungnya.
"Terutama kami ucapkan terimakasih kepada Perum Jasa Tirta (PJT) I, yang sudah ikut membersamai kami sampai ketersediaan di 2027 nanti siap untuk 500 lps. Insyaallah ini akan membuat keamanan dan kenyamanan bagi kita untuk tidak was-was terhadap ketersediaan air baku kita," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Fahmi Hidayat, menyatakan bahwa meskipun air sudah dinyatakan layak, proses selanjutnya yakni memastikan bahwa air tersebut benar-benar aman. Serta sesuai dengan ketentuan Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) No 2 Tahun 2023.
"Jadi ada ketentuan dari sisi warna, bau, zat kimianya, kemudian dari sisi biologinya, itu apakah nanti sudah masuk dalam kategori aman dan layak minum, sehingga bisa langsung dikonsumsi masyarakat," ungkap Fahmi, ditemui pada kesempatan yang sama.
Fahmi juga menekankan bahwa pihaknya akan berusaha untuk mempercepat proses uji laboratorium, yang akan dilakukan di laboratorium milik PJT I. Ia menegaskan, target akhir tahun 2023 untuk menyediakan 200 lps masih dapat dicapai, dengan tambahan 100 lps pada tahun 2025 dan total 500 lps pada tahun 2027.
"Tapi tidak menutup kemungkinan 500 lps itu akan kami kembangkan dan melihat potensi keandalan debit pada sungai Bango ini. Meskipun sekarang kita ada di musim kemarau panjang, debit airnya ini masih mencukupi tapi ini kita masih mempertimbangkan keseimbangan atau neraca air keseluruhan karena pengguna ini kan harus semua dipenuhi dari hulu ke hilir," urainya.
Diakhir, dalam upaya memastikan ketersediaan air baku yang andal bagi masyarakat Kota Malang. Fahmi menyebutkan bahwa setiap 1 lps dapat mencukupi 80-100 kebutuhan air per rumah. Nantinya, sistem distribusi air ini disebut akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan air warga, khususnya di Kota Malang yang menjadi hulu aliran sungai ini. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi