20 April 2025

Get In Touch

SMP Swasta di Kota Malang Berlakukan Bayar SPP dengan Minyak Jelantah

Proses penukaran minyak goreng bekas pengganti uang SPP di SMP Muhammadiyah 4 Kota Malang, Jumat (8/9/2023). (Santi/Lenteratoday)
Proses penukaran minyak goreng bekas pengganti uang SPP di SMP Muhammadiyah 4 Kota Malang, Jumat (8/9/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - SMP Muhammadiyah 4 Kota Malang menerapkan pembayaran uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menggunakan minyak goreng bekas, atau yang biasa disebut minyak jelantah. Program tersebut diterapkan khusus bagi siswa-siswi yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 4 Kota Malang, Sahran, mengatakan, program ini berlaku sejak awal Agustus 2023 lalu. Menurutnya, dengan program tersebut, dapat meminimalisir potensi siswa untuk putus sekolah, dikarenakan ketidakmampuan dalam membayar uang SPP.

"Nanti kalau terkumpul minimal 100 liter minyak, akan dikirim ke perusahaan daur ulang di Jakarta yang menjadi mitra kerja sekolah. Siswa yang mampu membayar SPP (dengan uang) boleh ikut, tapi minyak itu dihitung sebagai sedekah. Sehingga dalam program ini juga mengajarkan siswa bersedekah untuk membantu sesama," ujar Sahran, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (8/9/2023).

Sahran menambahkan, dalam pelaksanaan program tersebut. Tak hanya terbatas pada siswa, namun guru serta warga sekitar, pun dipersilahkan untuk membawa minyak goreng bekas, ke sekolah yang berlokasi di Jalan Gajayana Gang III ini.

"Jadi target kami sebenarnya agar tidak ada satu pun anak atau warga Kota Malang, khususnya yang putus sekolah gara-gara biaya. Maka kita berharap itu jadi solusi bahwa jangan khawatir terkait dengan biaya. Kita selalu mencari solusi agar biaya itu bisa tertangani dari sumber yang lain," ungkapnya.

Diakhir, Sahran menyampaikan bahwa ke depannya, pihak sekolah akan melakukan inovasi lain, dan menggandeng pihak ketiga agar siswa dapat memenuhi kebutuhan sekolahnya. Di antaranya seperti membeli alat tulis, maupun untuk keperluan uang saku. "Misalnya siswa membawa sampah plastik atau baju bekas. Sehingga secara otomatis keberadaan sekolah ini turut berdampak positif bagi lingkungan," tukas Sahran.

Terpisah, salah satu siswa kelas 8 SMP tersebut, Alfin Andrian Rahmadhani, mengaku sangat senang dengan adanya program ini. Dirinya mengaku sudah tidak lagi khawatir menunggak membayar uang SPP, sebab hampir setiap hari dapat mengganti uang tersebut dengan membawa minyak jelantah ke sekolah.

"Alhamdulillah, jadi gak kepikiran lagi bayar (SPP) pakai apa. Sekarang bisa setiap hari kalau ada minyak goreng bekas, pasti saya bawa ke sekolah," ujarnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.